Barang Tertinggal Menumpuk, Transjakarta Buat Prosedur Baru Pengembalian

BeritaNasional.com - Bagi pengguna sarana angkutan umum mungkin pernah mengalami kehilangan atau barang tertinggal, salah satunya di dalam bus Transjakarta.
Menjawab sekaligus memudahkan pelanggan angkutan andalan masyarakat Jakarta ini, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menerapkan prosedur baru pelaporan barang penumpang yang tertinggal di seluruh layanan, mulai dari BRT (Bus Rapid Transit), non-BRT, hingga mikrotrans.
Dalam keterangan resminya, Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta Ayu, Minggu (2/3/2025) menyampaikan penumpang yang barangnya tertinggal di dalam atau area fasilitas Transjakarta, bisa membuat laporan melalui Omnichannel Transjakarta yaitu laman X (@pt_transjakarta), Facebook (PT. Transportasi Jakarta, Instagram (@infotije), Customer Care (1500102), dan Whatsapp (0818 0450 0102).
Nantinya diberikan tautan yang harus diisi, agar petugas dapat membantu menemukan barang yang tertinggal.
"Setelah diisi, penumpang akan mendapatkan nomor tiket laporan dan kode pelacakan yang berguna untuk mengecek status laporan tersebut"
Transjakarta sambungnya menyiapkan 9 halte yang digunakan sebagai halte transit atau tempat untuk penyimpanan sementara barang tertinggal milik penumpang.
Halte tersebut antara lain Halte Kali Besar, Halte Juanda, Halte CSW, Halte Kampung Melayu, Halte Pinang Ranti, Halte Pluit, Halte PGC, Halte Pasar Senen, dan Halte Kota.
"Seiring waktu, halte tempat penyimpanan barang sementara akan ditambah jika diperlukan," imbuhnya.
Dari data yang dimiliki pada 2024, jumlah barang tertinggal di lingkungan Transjakarta tidak kurang dari 1.000 barang yang disimpan berbagai halte dan kantor pusat Transjakarta.
"Barang-barang ini mulai dari pakaian, helm, payung, hingga kotak makan, mendominasi barang-barang yang ditemukan"
Menurutnya saat ini masih minim pelaporan pelanggan dan identitas kepemilikan dari barang sehingga sulit untuk mengembalikan barang-barang tersebut.
8 bulan yang lalu
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 20 jam yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu