Rabu, 05 Maret 2025
JADWAL SALAT & IMSAKIAH
Imsak
00:00
Subuh
00:00
Zuhur
00:00
Ashar
00:00
Magrib
00:00
Isya
00:00
Ramadan 2025

Ada 3 Fase dalam Bulan Ramadan, Begini Penjelasan Wamenag

Oleh: Tim Redaksi
Rabu, 05 Maret 2025 | 05:02 WIB
Ilustrasi bulan Ramadan. (Foto/Freepik)
Ilustrasi bulan Ramadan. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafii memberikan ceramah dalam Kuliah Ramadan yang berlangsung di Masjid Al Munawwar, Kementerian Agama.

Dalam tausiyahnya, ia menekankan pentingnya memahami tiga tahapan dalam bulan Ramadan serta bagaimana umat Islam dapat menjadikannya sebagai momentum untuk memperbaiki diri.

Menurutnya, sepuluh hari pertama Ramadan adalah fase di mana rahmat Allah tercurah. Pada periode ini, umat Islam dianjurkan untuk melakukan introspeksi, menyadari kebiasaan-kebiasaan buruk, serta berupaya memperbaikinya.

“Ini adalah fase kasih sayang Allah yang diberikan kepada mereka yang benar-benar ingin berubah,” ujar Wamenag, Selasa (4/3/2025).

Selanjutnya, sepuluh hari kedua disebut sebagai fase Maghfirah atau ampunan dari Allah. Setelah menyadari kesalahan, inilah waktu terbaik untuk memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah diperbuat. Wamenag menekankan bahwa setiap individu memiliki kesempatan untuk kembali kepada Allah selama mereka benar-benar bersungguh-sungguh dalam bertobat.

“10 hari terakhir yaitu Pembebasan dari Neraka. Fase terakhir Ramadan adalah waktu untuk memperkuat ibadah, memperbanyak doa, dan memohon perlindungan dari siksa neraka. Umat Islam dianjurkan untuk mempertahankan kebiasaan baik yang sudah dilakukan sejak awal Ramadan agar tetap konsisten setelah bulan suci berakhir,” tambahnya.

Lebih lanjut, Wamenag mengingatkan bahwa keistimewaan Ramadan tidak akan datang dengan sendirinya, melainkan harus diperjuangkan. Ia mengutip hadis Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa ada banyak orang berpuasa, tetapi tidak mendapatkan manfaat selain rasa lapar dan haus.

“Artinya, Ramadan tidak hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi harus menjadi momen transformasi spiritual dan moral. Jangan sampai setelah Ramadan, kita kembali ke kebiasaan lama yang buruk. Jika kita ingin menjadi pribadi yang lebih baik, Ramadan adalah saat terbaik untuk memulainya,” tegas Wamenag.

Menutup ceramahnya, Wamenag mengajak seluruh jamaah untuk menjadikan Ramadan sebagai kesempatan memperbaiki diri agar kebiasaan baik yang telah terbentuk tetap terjaga setelah bulan suci berakhir. “Semoga Ramadan ini benar-benar mengubah kita menjadi pribadi yang lebih baik,” tandasnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: