Pesan Ramadan: Keberkahan dan Kemuliaan Al-Qur'an

BeritaNasional.com - Ramadan adalah bulan yang penuh dengan keagungan dan keberkahan. Bagi siapa saja yang ingin menjadikannya sebagai jalan menuju ketakwaan, inilah saat yang paling tepat.
Di bulan suci ini, dosa diampuni, pahala dari amal kebaikan dilipatgandakan, dan terdapat malam istimewa yang lebih mulia dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadar.
Selain itu, Ramadan juga menjadi anugerah besar bagi umat Islam karena merupakan bulan diturunkannya Al-Qur’an, sehingga memiliki nilai keberkahan yang luar biasa. Membaca Al-Qur’an pun menjadi salah satu ibadah utama yang dianjurkan selama bulan ini.
Di Indonesia, peringatan Nuzulul Qur’an—peringatan turunnya Al-Qur’an—biasanya dilakukan pada 17 Ramadan, meskipun beberapa negara lain memiliki tradisi berbeda. Sebagai contoh, di beberapa negara Arab, peringatan ini dilaksanakan pada malam 27 Ramadan.
Meski terdapat perbedaan waktu, tujuan utama peringatan ini tetap sama, yaitu menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur’an serta menjadikannya bagian penting dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap tahun, peringatan Nuzulul Qur’an dirayakan dengan meriah, baik di masjid, musala, majelis taklim, instansi pemerintah, maupun dalam skala nasional.
Tahun ini, Kementerian Agama (Kemenag) bekerja sama dengan Masjid Istiqlal menyelenggarakan Program Indonesia Khataman Al-Qur’an, yang menargetkan 350.000 kali khataman dalam satu hari pada 16 Maret 2025. Program ini patut diapresiasi dan didukung agar semakin banyak masyarakat yang mendekatkan diri kepada Al-Qur’an.
Sekjen Kemenag, Prof. Kamaruddin Amin, menyatakan bahwa program ini bertujuan memperkuat kebersamaan umat Islam dalam membaca dan memahami Al-Qur’an, sekaligus meningkatkan semangat keislaman dan kebangsaan.
Keutamaan membaca Al-Qur’an di bulan Ramadan sangat besar, karena setiap huruf yang dibaca akan mendapatkan pahala berlipat. Tak heran jika banyak umat Islam berusaha mengkhatamkannya, bahkan berkali-kali. Rasulullah saw. dan para sahabat sangat menekankan pentingnya memperbanyak tilawah Al-Qur’an selama Ramadan. Para ulama terdahulu pun mengutamakan Al-Qur’an dibandingkan aktivitas lain. Dikisahkan bahwa Imam Syafi’i mampu mengkhatamkan Al-Qur’an puluhan kali dalam bulan Ramadan.
Karena itu, bulan Ramadan dan Al-Qur’an merupakan kesempatan berharga untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah.
Membaca, memahami, serta mengamalkan ajaran Al-Qur’an adalah cara terbaik untuk memperoleh keberkahan di bulan suci ini. Menariknya, kemuliaan Al-Qur’an juga tercermin dalam meningkatnya jumlah beasiswa bagi para penghafalnya, tidak hanya di bidang keagamaan tetapi juga dalam disiplin ilmu lain seperti kedokteran, teknik, dan hukum. Hal ini membuktikan bahwa Al-Qur’an membawa kemuliaan, baik di dunia maupun di akhirat.
Namun, lebih dari sekadar membacanya, memahami isi Al-Qur’an juga sangat penting. Al-Qur’an bukan hanya untuk dilafalkan, tetapi juga harus menjadi pedoman dalam kehidupan.
Banyak nilai berharga dalam Al-Qur’an yang relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti kejujuran, kesabaran, dan keikhlasan.
Mengamalkan isi Al-Qur’an merupakan bentuk interaksi tertinggi dengan kitab suci ini. Membaca tanpa mengamalkan ibarat memiliki peta tetapi tidak menggunakannya.
Karena itu, Ramadan harus menjadi titik awal bagi setiap Muslim untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, memperbaiki akhlak, meningkatkan kualitas ibadah, serta mempererat hubungan dengan sesama.
Belajar Membaca Al-Qur’an
Saat ini, Ramadan telah memasuki pertengahan bulan. Bagaimana hubungan kita dengan Al-Qur’an? Sudah berapa kali kita mengkhatamkannya? Apakah kita membacanya setiap hari? Pertanyaan-pertanyaan ini kembali kepada diri kita masing-masing. Namun, jangan khawatir—belum terlambat untuk memulai! Jika sebelumnya interaksi dengan Al-Qur’an masih kurang, sekaranglah saat yang tepat untuk memperbaikinya.
Faktanya, masih banyak masyarakat yang belum lancar membaca Al-Qur’an, baik anak-anak maupun orang dewasa. Hal ini terlihat dalam berbagai tes membaca Al-Qur’an serta dalam kehidupan sehari-hari. Namun, tidak ada kata terlambat untuk belajar. Saat ini, metode belajar membaca Al-Qur’an semakin mudah diakses, baik melalui kelas privat, majelis taklim, maupun media digital.
Bahkan, secara regulasi, beberapa pemerintah daerah telah menginisiasi kebijakan untuk mendukung kebiasaan membaca Al-Qur’an. Contohnya, program wajib mengaji setelah Maghrib, serta Gerakan Lima Belas Menit (Limit) Bersama Al-Qur’an yang merupakan bagian dari Gerakan Tuntas Baca (Getba) Al-Qur’an. Program ini mengajak siswa untuk membaca Al-Qur’an selama 15 menit sebelum memulai pelajaran. Dukungan dari orang tua juga sangat dibutuhkan agar anak-anak dapat membaca dan memahami Al-Qur’an sejak dini.
Ramadan adalah kesempatan emas untuk meningkatkan kebiasaan membaca Al-Qur’an. Rasulullah saw. bersabda: "Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya." (HR. Bukhari).
Sesibuk apa pun, luangkan waktu untuk berinteraksi dengan Al-Qur’an, meskipun hanya beberapa menit setiap hari. Tidak ada alasan untuk tidak membaca Al-Qur’an, terutama di bulan Ramadan. Bahkan bagi yang masih terbata-bata dalam membaca, tetap akan memperoleh dua kali lipat pahala. Rasulullah saw. bersabda: "Dan orang yang membaca Al-Qur’an, sedang ia masih terbata-bata lagi berat dalam membacanya, maka ia akan mendapatkan dua pahala." (HR. Bukhari Muslim).
Membaca Al-Qur’an bukan hanya mendatangkan pahala dan kebaikan, tetapi juga memberikan ketenangan hati, mendatangkan rahmat, perlindungan dari malaikat, serta menjadi syafaat di hari kiamat. Rasulullah saw. bersabda: "Bacalah Al-Qur’an, maka sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat memberikan syafaat kepada pembacanya." (HR. Muslim).
Hadis lain juga menyebutkan bahwa membaca Al-Qur’an dapat meningkatkan derajat seseorang di sisi Allah. Dari Umar bin Khattab ra., Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya Allah SWT akan mengangkat derajat suatu kaum dengan kitab ini (Al-Qur’an), dan dengan kitab ini pula Allah akan merendahkan kaum yang lain." (HR. Muslim).
Betapa beruntungnya mereka yang menjadikan Al-Qur’an sebagai bagian dari hidup mereka. Oleh karena itu, manfaatkan bulan Ramadan untuk membiasakan diri membaca Al-Qur’an. Hiasi rumah, kantor, masjid, dan sekolah dengan lantunan ayat suci. Jika tidak sempat membaca, setidaknya dengarkan tilawah melalui berbagai media agar tetap dekat dengan kalamullah. Al-Qur’an tidak boleh sekadar menjadi penghias rak buku, tetapi harus menjadi pedoman utama dalam hidup.
Bulan Ramadan adalah waktu untuk mendidik diri. Jika kita mampu membiasakan diri membaca Al-Qur’an selama Ramadan, insyaAllah kebiasaan ini akan terus berlanjut setelahnya. Jadikan Al-Qur’an sebagai sumber inspirasi dan cahaya dalam hidup. Allaahummarhamna bil Qur’an.
Sumber: Kemenag
9 bulan yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
BUDAYA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 14 jam yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu