Jumat, 21 Maret 2025
JADWAL SALAT & IMSAKIAH
Imsak
00:00
Subuh
00:00
Zuhur
00:00
Ashar
00:00
Magrib
00:00
Isya
00:00

Penguatan Kurs Rupiah Dipengaruhi Dovish The Fed

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Kamis, 20 Maret 2025 | 12:13 WIB
Ilustrasi (BeritaNasional/Pixabay)
Ilustrasi (BeritaNasional/Pixabay)

BeritaNasional.com -  Penguatan nilai tukar (kurs) rupiah disebut dipengaruhi pernyataan dovish dari Federal Reserve (The Fed). Dovish merupakan sikap atau pandangan yang cenderung lebih lunak dan akomodatif, memprioritaskan pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja dibandingkan mengendalikan inflasi. 

Pernyataan ini disampaikan analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong dilansir dari kantor berita Antara, Kamis (20/3/2025).

"Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS yang melemah setelah Kepala The Fed (Jerome Powell) memberikan pernyataan dovish dengan menurunkan asumsi pertumbuhan ekonomi AS (Amerika Serikat) dan mengisyaratkan akan ada lagi dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini," ucapnya.

Powell disebut memproyeksikan pertumbuhan ekonomi AS diturunkan dari 2,1% menjadi 1,7%.

Penurunan suku bunga acuan Federal Funds Rate (FFR) diperkirakan dari posisi saat ini 4,25-4,50 basis points (bps) saat ini menjadi 3,75-4,00 bps.

Berdasarkan informasi Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX), The Fed sudah diprediksi akan mempertahankan suku bunga acuan FFR di kisaran 4,25-4,50%.

Namun sambungnya proyeksi ekonomi terbaru dari para pejabat The Fed menjadi sorotan utama mengingat risiko resesi meningkat akibat kebijakan perdagangan yang agresif.

Saat ini, sentimen pasar menunjukkan kekhawatiran tarif impor AS dapat memperburuk inflasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi yang berpotensi mendorong permintaan terhadap aset safe haven seperti emas.

Pasar juga mencermati pernyataan The Fed terkait potensi pemangkasan suku bunga di semester kedua tahun ini.

Pada Selasa, BEI melakukan pembekuan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan pada pukul 11.19.31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Pembekuan perdagangan dipicu oleh penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai lebih dari 5%.


 sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: