Jumat, 21 Maret 2025
JADWAL SALAT & IMSAKIAH
Imsak
00:00
Subuh
00:00
Zuhur
00:00
Ashar
00:00
Magrib
00:00
Isya
00:00
RAMADAN 2025

Niat hingga Syarat Iktikaf pada Bulan Ramadan

Oleh: Tim Redaksi
Kamis, 20 Maret 2025 | 15:00 WIB
Jemaah sedang beriktikaf di Masjid Istiqlal Jakarta beberapa waktu lalu. (BeritaNasional/Oke Atmaja)
Jemaah sedang beriktikaf di Masjid Istiqlal Jakarta beberapa waktu lalu. (BeritaNasional/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com - Iktikaf adalah salah satu amalan yang dilakukan oleh setiap umat Islam pada sepuluh malam terakhir Ramadan. 

Walaupun iktikaf dapat dilakukan kapan saja. Namun, khusus di bulan Ramadan, iktikaf lebih dianjurkan terutama di sepuluh malam terakhir sebagai upaya meraih keutamaan lailatul qadar. 

Iktikaf merupakan berdiam diri di masjid selama beberapa waktu sebagai suatu ibadah dengan syarat-syarat tertentu. 

Meraih keutamaan yang lebih besar, dengan memperbanyak ragam niatnya seperti berniat menghormati dan mengunjungi masjid sebagai rumah Allah, berzikir dan mendekatkan diri kepada Allah, mengharapkan rida-Nya, mengingat hari akhir, bermuhasabah, dan sebagainya. 

Niat Iktikaf

نَوَيْتُ الاِعْتِكَافَ فِي هذَا المَسْجِدِ لِلّهِ تَعَالى

Latin: Nawaitul i’tikāfa fī hādzal masjidi lillāhi ta‘ālā

Artinya, “Saya berniat itikaf di masjid ini karena Allah SWT.”

Keutamaan Iktikaf

Iktikaf dapat juga dilakukan setiap saat, termasuk pada waktu-waktu yang diharamkan salat. I'tikaf menjadi bermakna apabila dilakukan pada sepuluh malam terakhir Ramadan. 

1. Menyambut datangnya malam Lailatul Qadar 

Dengan melakukan i'tikaf menjadi salah satu cara menyambut malam Lailatul Qadar. Malam Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Hal ini telah dijelaskan oleh Allah SWT dalam Al-Quran surah Al-Qadar ayat 1-5.

"Sesungguhnya kami telah menurunkan (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apa malam kemuliaan itu? Malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) hingga terbit fajar." 

2. Diampuni dosa-dosa yang lalu

Keutamaan ini disebutkan dalam riwayat Dailami, "Barangsiapa yang beri'tikaf dengan penuh keimanan dan mengharap pahala maka dia akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu." (HR. Dailami)

3. Mendekatkan diri kepada Allah SWT 

Dengan berdiam diri bertujuan untuk mengagungkan nama dan kebesaran Allah menjadi salah satu bentuk kedekatan diri kepada Allah SWT. 

4. Didoakan ampunan oleh Malaikat

Keutamaan selanjutnya ialah didoakan ampunan oleh malaikat sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadits, diriwayatkan oleh Imam Ahmad.

"Tidaklah seseorang di antara kalian duduk menunggu salat, selama ia berada dalam keadaan suci, melainkan para malaikat akan mendoakannya, "Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia," (HR. Ahmad) 

5. Dijauhkan dari api neraka

Dikisahkan dari Ibnu Abbas RA, "Barang siapa yang beri'tikaf satu hari karena mengharap keridhaan Allah, Allah akan menjadikan jarak antara dirinya dan api neraka sejauh tiga parit, setiap parit sejauh jarak timur dan barat." (HR. Thabrani dan Baihaqi)

Syarat Iktikaf 

1. Muslim

2. Berakal

3. Suci dari hadas besar

Tidak sah apabila I'tikaf dilakukan oleh orang yang tak memenuhi syarat tersebut. 

(Red/Nadira Lathiifah)sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: