Selasa, 25 Maret 2025
JADWAL SALAT & IMSAKIAH
Imsak
00:00
Subuh
00:00
Zuhur
00:00
Ashar
00:00
Magrib
00:00
Isya
00:00

TNI Tegaskan Korban Pembunuhan Guru dan Nakes di Yahukimo Bukan Agen Intelijen Militer

Oleh: Bachtiarudin Alam
Minggu, 23 Maret 2025 | 18:30 WIB
OPM Dilaporkan Bunuh Guru dan Tenaga Kesehatan Bakar Sekolah dan Rumah di Yahukimo Papua. (Foto/istimewa).
OPM Dilaporkan Bunuh Guru dan Tenaga Kesehatan Bakar Sekolah dan Rumah di Yahukimo Papua. (Foto/istimewa).

BeritaNasional.com - Gerombolan Organisasi Papua Merdeka (OPM) melakukan aksi biadabnya membunuh dan membakar hidup-hidup para guru dan tenaga kesehatan (nakes). Mereka mengeklaim melakukan pembunuhan dan pembakaran karena para korban tersebut adalah anggota atau agen intelijen militer.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kolonel Candra Kurniawan secara tegas membantah tuduhan soal korban yang merupakan agen intelijen militer. 

"Semua korban kebiadaban dari gerombolan OPM penjahat kemanusiaan itu korbannya jelas adalah guru dan tenaga kesehatan, bukan anggota atau agen Militer. Silakan bisa dikonfirmasi ke semua pihak terkait," tegas Candra dalam keteranganya pada Minggu (23/3/2025).

"OPM gerombolan penjahat kemanusiaan memang seperti itu ketika membunuh masyarakat, kemudian OPM mencari sejuta alasan pembenaran. Kini masyarakat sudah mengetahui kebohongan OPM itu," sambungnya.

Sebagai bagian dari kejahatan hak asasi manusia (HAM), Candra memandang kejahatan OPM yang telah membunuh masyarakat kerap kali mencari alasan pembenaran dengan menuduh para korban sebagai anggota atau agen intelijen militer.

"OPM harus bertanggung jawab atas aksi biadabnya. Aparat keamanan akan bertindak tegas," tandas Candra.

Dalam penyerangan di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Jumat (21/3/2025). total ada enam korban. Di antaranya guru dan nakes.

"Nama-nama korban sementara yang terhimpun 4 orang, yaitu Sdri. T (guru), Sdri. F (guru), Sdr. F (guru) dan Sdri. I (Nakes), sedangkan 2 orang lainnya masih didata," kata Candra.

Candra pun mempertanyakan sikap kejam dari OPM. Selain membunuh, mereka juga membakar 4 bangunan gedung sekolah, 1 rumah guru, dan memeras masyarakat. 

“Membakar gedung sekolah serta rumah guru. Bahkan, memeras dan merampok uang masyarakat di sekitarnya. Mana keadilan HAM para korban ini," ungkapnya.

Secara terpisah, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengeklaim sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pembunuhan dan pembakaran di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

“Kami siap bertanggung jawab atas pembunuhan agen intelijen Indonesia yang berprofesi sebagai guru di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo pada hari Jumat, 21 Maret 2025 sekitar pukul 16.00,” kata Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sembom dalam keteranganya.

Pelakunya adalah pasukan dari Mayor Ohyon Elambu komandan batalion Angguruk, Mayor Yosua Sobolim komandan batalion Sisipia, dan pasukan dari Batalion Eden Sawi atas perintah Brigadir Jenderal Elkius Kobak Panglima TPNPB Kodap XVI.

 sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: