Selasa, 25 Maret 2025
JADWAL SALAT & IMSAKIAH
Imsak
00:00
Subuh
00:00
Zuhur
00:00
Ashar
00:00
Magrib
00:00
Isya
00:00

Bangun Sekolah Rakyat, Presiden Prabowo: Bapaknya Pemulung Anaknya Tidak Boleh Jadi Pemulung

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Minggu, 23 Maret 2025 | 16:27 WIB
Presiden Prabowo (Beritanasional/BPMI)
Presiden Prabowo (Beritanasional/BPMI)

BeritaNasional.com -  Program sekolah rakyat merupakan salah satu upaya untuk memutus mata rantai kemiskinan di Tanah Air. Pernyataan ini disampaikan Presiden Prabowo Subianto.  

"Anak orang kurang mampu tidak boleh miskin. Kalau bapaknya pemulung, anaknya tidak boleh jadi pemulung. Kita harus berdayakan," tegasnya. 

Presiden Prabowo juga mengungkapkan tahun ini akan dibangun 200 sekolah berasrama dengan target seribu siswa untuk satu sekolah. Orang nomor satu di republik ini menyampaikannya saat Sidang Kabinet Paripurna di Jakarta, Jumat (21/3/2025).


"Kami sudah putuskan untuk membangun tahun ini. Kita harap segera mulai dengan 200 sekolah rakyat berasrama untuk SD, SMP, dan SMA. Ini diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu".

Ia menekankan program sekolah rakyat bukan sekadar membangun fasilitas pendidikan, melainkan juga sebuah langkah strategis untuk memberdayakan masyarakat miskin.

Dalam pidatonya presiden kedelapan ini juga menyampaikan pemerintah menargetkan 53 sekolah rakyat pertama dapat diresmikan dalam tiga bulan ke depan. 

Menurutnya, Kementerian Sosial (Kemensos) telah memiliki sejumlah gedung yang bisa segera direnovasi untuk mempercepat realisasi program itu, sementara 147 sekolah lainnya akan menyusul dalam waktu dekat.

Presiden Prabowo menargetkan pembangunan sekolah rakyat bisa mencapai 200 unit per tahun. Dengan demikian dalam lima tahun ke depan setidaknya ada satu sekolah rakyat di setiap kabupaten, terutama di wilayah dengan kantong-kantong kemiskinan.

"Kita ingin menghilangkan kemiskinan dalam waktu secepat-cepatnya. Saya yakin ini bisa kita kerjakan," tegasnya. 

Berikutnya Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti, serta Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga, diminta untuk memastikan program itu berjalan sesuai rencana serta kolaborasi semua pihak.(Antara)sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: