Bupati Yahukimo Syok Atas Serangan OPM di Distrik Anggruk

BeritaNasional.com - Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli merasa syok atas serangan Organisasi Papua Merdeka (OPM) kepada masyarakat di Distrik Anggruk yang menewaskan satu warga pada Jumat (21/3/2025) lalu.
"Kami biasa merasakan keamanan dan ketenangan. Namun, kali ini kami semua, termasuk pemerintah, masyarakat, dan gereja, terkejut dan syok atas kejadian ini,” kata Yahuli dalam keteranganya, dikutip Selasa (25/3/2025).
Menurutnya peristiwa ini merupakan kejadian luar biasa yang mengejutkan banyak pihak. Selama 64 tahun sejak Injil masuk ke daerah tersebut, kejadian serupa tidak pernah terjadi.
“Kami merasa hal ini seharusnya tidak terjadi di daerah terpencil seperti ini," tegasnya.
Berdasarkan hasil data terbaru, Yahuli menyebut insiden ini mengakibatkan satu orang meninggal dunia, tiga luka berat, empat luka ringan, dan tiga orang lainnya selamat. Hal ini mengklarifikasi kabar beredar sebelumnya enam orang yang meninggal.
"Karena keterbatasan alat kesehatan di sini, kami meminta pilot membawa korban ke Jayapura agar mendapatkan perawatan yang lebih baik. Kami turut berduka cita atas kepergian tenaga guru yang meninggal dunia,” tuturnya.
“Semoga jasa, pengabdian, dan pelayanannya diterima di sisi Tuhan. Kepada keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi ketabahan," tambahnya.
Bahkan, Yahuli menegaskan kalau para korban merupakan guru dan tenaga kesehatan yang bertugas di Anggruk. Mereka telah mengabdi, sejak direkrut pada 2021 melalui proses terbuka.
Dengan adanya fakta ini, Yahuli membantah tudingan bahwa guru dan nakes tersebut berasal dari anggota TNI/Polri.
"Setelah rekrutmen, para pendeta mendoakan dan mereka menandatangani perjanjian kerja sama. Jika ada yang mengatakan mereka anggota TNI/Polri dan memiliki bukti, silahkan tunjukkan kepada saya. Kalau benar, saya siap mundur dari jabatan Bupati," tegasnya.
Sebelumnya, Kapuspen Mabes TNI, Brigjen Kristomei Sianturi mengungkap hasil penyelidikan kasus penyerangan Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menimpa warga di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua.
Di mana serangan yang turut memakan satu orang meninggal dunia dan enam orang luka-luka, diduga didalangi kelompok OPM pimpinan Elkius Kobak. Serangan itu. Akibat permintaan sejumlah uang kepada para tenaga pengajar.
“Karena permintaan tersebut tidak dipenuhi, kelompok ini melakukan aksi kekerasan pembunuhan, dan menganiaya enam orang guru, membakar gedung sekolah dan rumah guru, serta menimbulkan ketakutan di masyarakat,” kata Kristomei dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/3/2025).
Sehingga, lanjut Kristomei, pasca serangan oleh OPM yang tidak hanya memakan korban jiwa, tetapi juga membakar fasilitas pendidikan. Petugas gabungan, pun telah mengerahkan pasukan untuk memastikan keamanan masyarakat.
"TNI telah mengerahkan personel untuk mengevakuasi korban, mengamankan wilayah, dan mendukung pemulihan situasi pasca tindakan biadab dan pengecut dari OPM" ujarnya.
9 bulan yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PENDIDIKAN | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 16 jam yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu