Hakim Dalam Pusaran Korupsi, DPR: Mafia Peradilan Ancaman Serius Rusak Kepercayaan Publik

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Kamis, 17 April 2025 | 16:30 WIB
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi. (BeritaNasional/Panji)
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi. (BeritaNasional/Panji)

BeritaNasional.com -  Kasus yang menyeret empat hakim dalam pusaran korupsi kembali menjadi tamparan keras bagi integritas peradilan di Indonesia.

Anggota Komisi III DPR Aboebakar Alhabsy merespon soal penetapan empat hakim sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap oleh Kejaksaan Agung.

Keempat hakim tersebut adalah Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Muhammad Arif Nuryanta, serta tiga hakim lainnya: Djuyamto, Agam Syarif Baharuddin, dan Ali Muhtarom. Mereka diduga terlibat dalam praktik suap terkait penanganan perkara korupsi ekspor crude palm oil (CPO).

“Mafia peradilan adalah ancaman serius yang merusak kepercayaan publik terhadap sistem hukum kita,” ujarnya.

Ia menekankan praktik semacam ini tidak hanya mencoreng wajah peradilan, tetapi juga berpotensi menurunkan kepercayaan investor terhadap kepastian hukum di Indonesia.

Politisi PKS ini juga menyatakan dukungannya terhadap langkah Kejaksaan Agung dalam membongkar praktik jual beli putusan pengadilan.

“Saya mendukung penuh upaya Kejagung untuk membersihkan institusi peradilan dari oknum-oknum yang mencederai keadilan,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menyerukan Mahkamah Agung untuk memerkuat pembinaan dan pengawasan internal di jajarannya.

“Mahkamah Agung perlu melakukan evaluasi menyeluruh dan memperketat pengawasan terhadap para hakim,” katanya.

Komisi Yudisial juga diminta untuk berperan aktif dalam mengawasi kinerja hakim-hakim yang sedang menjalankan tugasnya.

“Ini adalah preseden buruk. Penanganan kasus korupsi yang justru menimbulkan korupsi baru menunjukkan adanya kelemahan sistemik yang harus segera diperbaiki,” tambahnya.

Habib Aboe juga mengingatkan bahwa jika negara kalah melawan mafia peradilan, maka itu adalah aib besar.

“Kita tidak boleh kalah oleh mafia. Negara harus menunjukkan ketegasan dan komitmen dalam memberantas praktik-praktik korup yang merusak sendi-sendi hukum dan keadilan,” pungkasnya.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: