10 Ribu Bibit Kedelai Disiapkan Kementan Guna Dongkrak Produksinya

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Minggu, 27 April 2025 | 17:30 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (Beritanasional/Elvis)
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (Beritanasional/Elvis)

BeritaNasional.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyiapkan 10 ribu bibit kedelai unggul guna meningkatkan produksi nasional komoditas itu dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan kebutuhan industri dalam negeri.

"Kita mulai uji coba tahun ini, kalau berhasil kita lanjutkan. Kami minta kemarin, bukan uji-coba sih, 10 ribu (bibit), tapi dikawal," kata Amran.

Ia mengatakan hal itu saat dikonfirmasi, mengenai adanya pemberitaan mengenai pengusaha tempe menyiasati dampak kenaikan harga kedelai impor asal Amerika Serikat (AS) dengan memperkecil ukuran tempe.

Menanggapi hal itu, Amran mengaku akan meningkatkan produksi kedelai dalam negeri dengan menggunakan 10 ribu bibit unggul.

Ia mengatakan, program itu bukan sekadar uji coba, melainkan harus menghasilkan produktivitas tinggi, minimal mencapai tiga ton per hektare untuk memastikan keberhasilan skala nasional.


Amran juga menekankan bahwa proyek itu akan dikawal ketat dengan sistem baru dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan penggunaan benih unggul demi mempercepat peningkatan produksi komoditas kedelai nasional.

Menurutnya, langkah itu merupakan solusi atas kebutuhan pengusaha tempe yang beberapa waktu terakhir mengurangi ukuran akibat bahan baku terbilang mahal.

Amran mengaku bahwa dalam 100 hari pertamanya menjadi Menteri Pertanian, ia lebih dahulu fokus menangani krisis jagung dan beras, namun kini bersiap serius mempercepat pengembangan kedelai serta komoditas strategis lain seperti gandum.

Ia berharap, program pengembangan kedelai itu menjadi gerakan massal apabila hasil panen dari 10 ribu bibit tersebut menunjukkan keberhasilan, sehingga ketergantungan impor kedelai bisa ditekan secara bertahap.

Amran menambahkan, perintah Presiden Prabowo sudah jelas, yaitu mempercepat produksi pangan nasional, termasuk kedelai dan gandum, melalui langkah konkret dan sistem pertanian modern berbasis hasil.

Meskipun lokasi pengembangan 10 ribu bibit kedelai belum dirinci, Amran memastikan bahwa seluruh program akan dijalankan dengan pengawasan ketat demi memastikan target produksi tercapai secara maksimal.

"Saya katakan bukan uji-coba 10 ribu (bibit kedelai). Dan harus produksi, jangan di bawah tiga ton per hektare. Kalau itu oke, kita jadikan gerakan massal," imbuhnya.

Sumber: Antarasinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: