ESDM Umumkan Lelang 3 WK Migas

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Selasa, 20 Mei 2025 | 23:30 WIB
Ilustrasi migas (Foto/Pixabay)
Ilustrasi migas (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melelang tiga wilayah kerja (WK) dengan akumulasi potensi eksplorasi mencapai 2,2 miliar barel setara minyak (Barrel Oil Equivalent/BOE).

“Secara total, tiga WK yang ditawarkan memiliki akumulasi potensi eksplorasi sekitar 2,2 miliar BOE,” ucap Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tri Winarno di IPA Convention & Exhibition, Tangerang, Banten.

Adapun ketiga WK tersebut meliputi WK Gagah yang berlokasi di daratan Sumatera Selatan dengan estimasi sumber daya minyak sekitar 173 juta barel minyak (MMBO) dan gas sekitar 1,1 triliun kaki kubik (TCF).

Kemudian, WK Perkasa yang berlokasi di lepas pantai Jawa Timur dengan estimasi sumber daya minyak sekitar 228 juta barel minyak (MMBO) dan gas sekitar 1,3 triliun kaki kubik (TCF).

Terakhir, WK Lavender yang berlokasi di daratan lepas pantai Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara dengan estimasi sumber daya gas sekitar 10 triliun kaki kubik (TCF).

Terkhusus WK Lavender, Kementerian ESDM menawarkannya kepada Pertamina, sebab joint study WK tersebut langsung dari Pertamina. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 39 Peraturan Menteri ESDM Nomor 35 Tahun 2021.

Dalam penawaran WK tersebut, Tri memaparkan sejumlah insentif yang diberikan untuk meningkatkan daya tarik investasi, seperti bagi hasil untuk kontraktor yang mencapai 50 persen, lebih tinggi dari skema sebelumnya yang berkisar 15–30 persen.

“Insentif ini untuk menarik investasi, khususnya supaya lebih agresif di eksplorasi,” ucap Tri.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengumumkan PT Huatong Services Indonesia sebagai pemenang tender Wilayah Kerja (WK) Air Komering yang berlokasi di daratan Sumatera Selatan dan Lampung.

Adapun estimasi sumber daya yang diperkirakan terkandung dalam WK Air Komering sebesar 307 juta barel setara minyak.


Lebih lanjut, firm commitment untuk periode pertama eksplorasi selama tiga tahun pertama berkisar 4,450 juta dolar AS.

Adapun dalam tiga tahun tersebut, perusahaan akan melakukan 3 studi geologi dan geofisika untuk memahami potensi migas di bawah permukaan, serta 1 pengeboran sumur eksplorasi untuk membuktikan keberadaan cadangan migas.

“Pemerintah berharap pemenang bisa berkontribusi pada ketahanan energi Indonesia ke depannya,” tutur Tri.

Sumber: Antara
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: