Cegah Parkir Liar, DPRD DKI Setuju Wacana Pramono Bentuk BUMD Khusus Perparkiran

Oleh: Lydia Fransisca
Rabu, 28 Mei 2025 | 21:33 WIB
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Hardiyanto Kenneth. (BeritaNasional/Lydia)
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Hardiyanto Kenneth. (BeritaNasional/Lydia)

BeritaNasional.com -  Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Hardiyanto Kenneth, menyatakan dukungannya terhadap rencana Gubernur Pramono Anung untuk membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang khusus menangani perparkiran.

Kenneth menilai, langkah tersebut dapat menjadi solusi untuk mengatasi maraknya parkir liar sekaligus meningkatkan pendapatan daerah.

"Kalau saya menyarankan kan Pak Gubernur juga sempat ngomong di media bahwa akan dibentuk BUMD Parkir saya setuju. Karena BUMD Parkir ini akan lebih jelas," kata Kenneth kepada wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (28/5/2025).

Ia menyarankan agar BUMD tersebut membuka sistem lelang kepada perusahaan swasta sebagai pengelola parkir di kawasan-kawasan tertentu.

"Jadi skemanya begini, kita bentuk BUMD Parkir, lalu semua lokasi parkir di Jakarta dilelang kepada pihak swasta. Tapi lelangnya harus benar ya," ujarnya.

"Lelangnya harus transparan, sesuai aturan, tidak boleh ada kolusi dan nepotisme. Jadi, perusahaan yang menang harus betul-betul kompeten dan mampu mengelola parkir. Tidak boleh ada permainan," sambung Kenneth.

Lebih lanjut, Kenneth menjelaskan bahwa setelah pengelolaan diserahkan kepada pihak swasta, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) bisa menarik pajak sebesar 10 persen dari mereka.

"Nanti Bapenda akan mengambil pajaknya 10 persen. Mungkin dengan BUMD ini nanti skemanya diatur—apakah bagi hasil atau seperti apa. Saya rasa itu lebih menguntungkan dan lebih jelas," tegasnya.

Menurut Kenneth, potensi pendapatan dari pajak parkir bisa mencapai Rp390 miliar jika Bapenda menarik 10 persen melalui skema ini.

"Bapenda menarik pajak parkir 10 persen saja sudah bisa dapat Rp390 miliar. Target mereka sampai bulan ini sekitar Rp190 miliar. Sampai akhir tahun mungkin lebih. Sementara UPT Parkir cuma menghasilkan Rp30 miliar. Ini kan aneh," ucap Kenneth.

Namun ia menegaskan, semua aturan main harus dirumuskan secara jelas sejak awal.

"Tapi yang pasti, semua aturan main harus dibicarakan sejak awal. Target saya, bagaimana caranya supaya ada pendapatan lebih terhadap PAD kita," tutupnya.sinpo

Editor: Imant. Kurniadi
Komentar: