Anggota DPR Bertolak ke Jeddah Awasi Pelaksanaan Haji

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Sabtu, 31 Mei 2025 | 14:00 WIB
Jamaah haji (Foto/Pixabay)
Jamaah haji (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR memberangkatkan tim gelombang kedua untuk melakukan pengawasan terhadap layanan pemondokan, konsumsi, transportasi, dan kemudahan sistem Nusuk.

Anggota Timwas Haji DPR Ina Ammania mengatakan ia bersama tim akan langsung melakukan pemeriksaan lapangan saat tiba di Jeddah.

Pemeriksaan akan fokus memastikan layanan yang diberikan kepada jemaah sesuai dengan kontrak dan kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan pihak penyelenggara haji (syarikah).

“Tim dua masuk ke Jeddah dulu, karena setelah ke Jeddah baru ke Makkah. Tentunya yang kami sikapi adalah pemondokan. Sesuai enggak? Sesuai dengan yang kita berikan kepada jemaah dan syarikah,” ujar Ina dalam keterangannya di Jakarta, kemarin. 

Ina mengatakan selain mengawasi soal pemondokan jemaah, Timwas Haji juga akan melakukan pengecekan kualitas konsumsi jemaah.

“Yang kedua adalah katering. Mereka mendapatkan sesuai nggak dengan apa yang sudah kita bahas di DPR,” ujarnya.

Layanan transportasi termasuk operasional Bus Sholawat juga menjadi perhatian khusus, terutama menyangkut jadwal keberangkatan dan ketersediaan kendaraan yang melayani jemaah menuju Masjidil Haram.

“Kita juga akan melihat kendaraan untuk Bus Sholawat ini sampai jam berapa nanti selesainya. Karena kebanyakan jemaah Indonesia ini seringnya ke Masjidil Haram,” terangnya. 

Pun ia menyoroti pentingnya kemudahan akses aplikasi dan layanan Nusuk yang merupakan bagian dari proses perizinan dan manajemen ibadah selama di Tanah Suci.

Selain itu ia menekankan pentingnya peran ketua kloter dalam menyiapkan data Nusuk jemaah sesaat setelah tiba di Makkah.

“Nah yang saya garisbawahi lagi untuk (penerbitan) Nusuk ini dipermudah, sehingga jemaah sampai di Makkah itu seyogyanya ketua kloter itu sudah mempersiapkan Nusuk-nya untuk jemaahnya,” tuturnya.

Sebanyak 100 jemaah haji Indonesia dilaporkan wafat di Tanah Suci hingga Jumat, 30 Mei 2025 pukul 02.00 WIB. Data ini dirilis oleh Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) Kementerian Agama RI. Sebagian besar dari jemaah wafat merupakan laki-laki dan lanjut usia.

Menurut data SISKOHAT, dari total 100 jemaah yang wafat, sebanyak 62% jemaah pria sedangkan 38% adalah jemaah wanita. Dari sisi usia, 53% termasuk kategori lanjut usia, sementara 47% berada dalam rentang usia produktif 41–64 tahun.

Selain itu, terdapat ratusan jemaah yang masih dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan rumah sakit Arab Saudi, baik karena dehidrasi, hipertensi, maupun infeksi saluran pernapasan.

Sementara itu, sejumlah jemaah masih menghadapi kendala teknis terkait penerbitan dokumen Nusuk, yang berdampak pada akses layanan selama berada di Makkah, termasuk kesulitan mendapatkan jadwal kunjungan ke Raudhah maupun mobilisasi saat puncak ibadah haji.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: