Kapal Bantuan Gaza Madleen Dicegat Israel, Para Relawan Ditangkap

BeritaNasional.com - Kapal bantuan untuk Gaza, Madleen yang berlayar membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, Palestina, dicegat pasukan Zionis Israel. Para relawannya ditangkap pada Minggu, demikian menurut Koalisi Freedom Flotilla.
"SOS! Para relawan di kapal 'Madleen' telah ditangkap pasukan Israel," menurut organisasi internasional yang menyelenggarakan misi bantuan tersebut melalui Telegram.
Sementara, Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa Francesca Albanese yang berkomunikasi dengan nakhoda kapal Madleen mengatakan bahwa saat kapal dicegat Israel, tidak ada relawan yang terluka.
"Sang nakhoda meminta saya merekam," kata Albanese yang mengaku mendengar ucapan tentara Zionis di tengah panggilan dengan nakhoda sebelum sambungan komunikasi terputus.
"Koneksi saya dengan nakhoda terputus saat ia memberitahu saya bahwa ada kapal lain yang mendekat," ucap Pelapor Khusus PBB itu.
Tentara laut militer Zionis Israel menaiki kapal Madleen yang masih berada di perairan internasional, menurut Koalisi Freedom Flotilla yang memastikan komunikasi dengan kapal bantuan tersebut telah terputus.
Siaran langsung di kapal tersebut memperlihatkan Madleen dikepung kapal-kapal Israel. Tentara Zionis yang menaiki Madleen juga memerintahkan para aktivis mengangkat tangan.
Otoritas luar negeri Israel menyatakan bahwa angkatan lautnya memerintahkan Madleen mengalihkan jalur dengan dalih bahwa kapal tersebut mendekati apa yang mereka sebut kawasan terlarang.
Demi menerobos blokade terhadap Jalur Gaza dan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke wilayah itu, Koalisi Freedom Flotilla meluncurkan misi kemanusiaan terbaru dengan kapal layar sepanjang 18 meter bernama Madleen.
Menurut organisasi tersebut, kapal Madleen membawa bantuan yang amat mendesak bagi warga Gaza, termasuk susu formula bayi, tepung, beras, popok, perangkat pemurni air, serta pasokan obat-obatan dan alat medis, kruk dan alat prostetik anak-anak.
Kapal tersebut berlayar dari Pelabuhan San Giovanni Li Cuti di Catania, Pulau Sisilia, Italia Selatan, pada 1 Juni.
Sebanyak 12 orang yang ikut serta dalam pelayaran tersebut, termasuk 11 aktivis dan seorang jurnalis. Di antara mereka ialah aktivis iklim Swedia Greta Thunberg, anggota Parlemen Eropa Rima Hassan yang berdarah Prancis-Palestina, dan jurnalis Al-Jazeera Mubasher dari Prancis, Omar Faiad.
Aktivis lainnya yaitu Yasemin Acar dari Jerman, Baptiste Andre, Pascal Maurieras, Yanis Mhamdi and Reva Viard dari France, Thiago Avila dari Brasil, Suayb Ordu dari Turki, Sergio Toribio dari Spanyol, dan Marco van Rennes dari Belanda.
Sumber: Antara
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu