Gebrag Ngadu Bedug, Upaya Lestarikan Budaya Islam di Banten

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Rabu, 11 Juni 2025 | 03:30 WIB
Ilustrasi ngadu bedug  (Foto/Pixabay)
Ilustrasi ngadu bedug (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Wakil Gubernur (Wagub) Banten A Dimyati Natakusumah mengatakan, pelaksanaan Gebrag Ngadu Bedug Kabupaten Pandeglang merupakan upaya untuk melestarikan budaya keislaman di wilayah yang dikenal dengan Tanah Jawara itu.

Apalagi, lanjut dia, Gebrag Ngadu Bedug sudah menjadi bagian dari Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025. Untuk itu pihaknya meminta kepada pemerintah setempat, masyarakat hingga pelaku budaya menjaga kegiatan tersebut.

"Gebrag Ngadu Bedug sekarang resmi menjadi bagian dari Kharisma Event Nusantara. Ini artinya, kita semua—pemerintah, masyarakat, pelaku budaya—harus menjaganya. Karena ini bukan sekadar budaya, tapi jati diri keislaman masyarakat Pandeglang,” kata Dimyati.

Dimyati menjelaskan, tradisi Gebrag Ngadu Bedug telah berlangsung sejak 1950-an. Bukan hanya kompetisi menabuh bedug, event itu juga menampilkan ragam seni Islami lainnya seperti tarian tradisional, parade kostum budaya, kreasi koreografi Islami, hingga musik marawis dan hadroh yang meriah.

Ia menilai, kombinasi antara seni, budaya, dan nuansa religius ini adalah kekuatan utama Gebrag Ngadu Bedug sebagai warisan budaya Islam khas Banten. “Kalau sudah seni, ditambah budaya, lalu dibalut dengan nilai keislaman, maka inilah yang disebut ekspresi Islam yang damai, indah, dan mengakar,” ungkapnya.

"Ada tiga pesan utama dalam pelaksanaan Gebrag Ngadu Bedug 2025 yaitu melestarikan budaya tradisional keislaman, memberikan ruang ekspresi kreatif masyarakat, dan meningkatkan solidaritas dan kebersamaan umat," katanya.

Dimyati menyebutkan bahwa event ini juga memberikan ruang ekspresi kreatif masyarakat, Menurutnya penting, membuka panggung bagi seniman lokal, santri, dan generasi muda untuk tampil dan mengekspresikan identitasnya melalui seni Islami.

“Dari parade bedug, kostum, tarian, sampai koreografi, semuanya adalah bentuk ekspresi budaya yang hidup,” kata Dimyati.

Dimyati menjelaskan event dapat meningkatkan solidaritas dan kebersamaan umat, Menurutnya, event seperti itu mampu mempererat persatuan masyarakat, khususnya dalam menyambut hari besar Islam seperti Idul Adha. “Ini bukan hanya festival, tapi juga pengikat sosial yang sangat kuat. Di sinilah kita merasakan kekompakan dalam suasana keagamaan,” tambahnya.

Asisten Deputi (Asdep) Pengembangan Destinasi Regional II Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI Reza Pahlevi menyampaikan Gebrag Ngadu Bedug Kabupaten Pandeglang menjadi event yang sangat kental untuk mengangkat nilai-nilai lokal. Melalui ini dapat sebagai bagian dari upaya untuk melestarikan seni tradisi warisan budaya leluhur.

"Kita yakin dengan event ini akan memberikan dampak yang baik bagi ekonomi masyarakat khususnya. Kita harapkan dengan event ini sebagai ruang kreativitas bagi para budayawan seniman dan seluruh pelaku kreatif," katanya.

"Kami ucapkan terima kasih atas supaya yang dilakukan dan tentu atas kolaborasi ini semoga event ini juga ke depan akan semakin baik lagi dan kami dari kementerian kesehatan. Semoga di tahun depan juga akan kembali terpilih menjadi salah satu event yang terbaik di Indonesia dan menjadi daya tarik nusantara dalam mendukung promosi kabupaten Pandeglang sebagai salah satu destinasi yang unggul ya yang baik di Indonesia," tegasnya.

Sumber: Antarasinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: