Prabowo Targetkan Tata Kelola Sampah Beres pada 2029

Oleh: Tim Redaksi
Selasa, 10 Juni 2025 | 22:46 WIB
Presiden Prabowo Subianto. (Foto/BPMI)
Presiden Prabowo Subianto. (Foto/BPMI)

BeritaNasional.com - Presiden Prabowo Subianto menargetkan pemerintahannya bisa menuntaskan urusan tata kelola sampah di Indonesia pada 2029. 

Untuk mencapai tujuan ini, mantan menteri pertahanan itu telah menginstruksikan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Kepala BPI Danantara Rosan Perkasa Roeslani untuk berkoordinasi dan mempercepat penyelesaian masalah sampah nasional.

"Bapak (Presiden) sudah menargetkan di dalam RPJMN-nya Beliau, 2029 mestinya (masalah) sampah selesai sehingga segala strategi telah kita susun bersama melalui beberapa pendekatan," kata Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq kepada wartawan usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa.

RPJMN yang dimaksud Hanif adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025–2029.

Hanif menjelaskan, strategi penanganan sampah akan menggunakan pendekatan hulu dan hilir. 

Di sisi hulu, bakal ada pada pengembangan tempat pengolahan sampah reduce, reuse, recycle (TPS-3R) dan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST). 

Sementara itu, di sisi hilir, penanganan sampah akan mencakup konversi sampah menjadi energi (waste-to-energy/WTE) dan bahan bakar turunan sampah (refuse-derived fuel/RDF).

Guna mempercepat penyelesaian tata kelola sampah ini, Prabowo menginstruksikan para menteri untuk segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah. 

Hal ini mengingat pemerintah daerah adalah penanggung jawab pengelolaan sampah di wilayahnya, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.

"Nanti kami dengan Pak Mendagri akan bersama-sama, sesuai dengan arahan Pak Presiden, untuk kemudian diskusi langkah-langkah penyelesaian lebih lanjut," tambah Hanif.

33 TPA Jadi Lokasi Konversi Sampah, BPI Siap Berinvestasi

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyatakan pemerintah telah mengidentifikasi 33 tempat pembuangan akhir (TPA) yang diproyeksikan sebagai lokasi konversi sampah menjadi energi.

"Itulah yang akan digunakan mekanisme namanya waste-to-energy, mengubah sampah menjadi energi. Nanti, Danantara berperan di sana," kata Tito.

Menanggapi hal tersebut, Kepala BPI Danantara Rosan Perkasa Roeslani menyatakan kesiapan lembaganya untuk berinvestasi dalam proyek waste-to-energy di berbagai daerah. Ia juga menyebut bahwa Danantara akan mengundang sektor swasta untuk turut berinvestasi dalam proyek penting ini.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: