Iran Ancam Pangkalan Militer AS, Trump Tarik Personel dari Kawasan Timur Tengah

Oleh: Tim Redaksi
Kamis, 12 Juni 2025 | 17:42 WIB
Iran siap teken perjanjian nuklir (Foto/Pixabay)
Iran siap teken perjanjian nuklir (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com -  Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengonfirmasi bahwa pemerintahnya telah menarik sebagian personel dari kawasan Timur Tengah karena meningkatnya ketegangan dengan Iran. Ia menyebut kawasan tersebut berpotensi menjadi "tempat yang berbahaya".

“Mereka dipindahkan karena wilayah itu bisa menjadi berbahaya. Kita lihat nanti bagaimana ke depannya. Kami sudah memberi peringatan untuk evakuasi,” ujar Trump menanggapi laporan soal pemindahan staf diplomatik, seperti dikutip dari BBC, kamis (13/6/2025).

Ketika ditanya apakah langkah itu berkaitan dengan upaya menurunkan tensi di kawasan, Trump justru kembali menegaskan sikap kerasnya terhadap program nuklir Iran.

“Mereka tidak boleh punya senjata nuklir. Sesederhana itu. Kami tidak akan membiarkannya,” tegasnya.

Pada hari yang sama, Departemen Luar Negeri AS mengizinkan pemulangan staf non-esensial dari Irak, menyusul penilaian situasi darurat di sejumlah kedutaan yang dianggap berada dalam jangkauan militer Iran di Timur Tengah, Eropa Timur, dan Afrika Utara.

Menurut laporan The Washington Post, badan intelijen AS semakin khawatir terhadap kemungkinan serangan sepihak Israel ke fasilitas nuklir Iran tanpa persetujuan Washington.

“Presiden Trump berkomitmen melindungi warga AS, baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” ujar seorang pejabat Departemen Luar Negeri kepada kantor berita Anadolu.

“Berdasarkan evaluasi terakhir kami, diputuskan untuk mengurangi jumlah personel diplomatik di Irak,” imbuhnya.

Namun belum ada kepastian apakah evakuasi tersebut mencakup seluruh staf diplomatik AS atau hanya sebagian.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Iran, Aziz Nasirzadeh, memperingatkan bahwa jika konflik pecah antara Iran dan AS terkait isu nuklir, maka seluruh pangkalan militer AS di kawasan berada dalam jangkauan misil Iran.

“Pangkalan mereka di negara mana pun di kawasan ini akan menjadi target kami tanpa ragu,” ujarnya.

Pernyataan Nasirzadeh muncul hanya sehari setelah Jenderal Michael Kurilla, Komandan CENTCOM (Komando Pusat AS), memberikan kesaksian di hadapan Kongres. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan sejumlah opsi kepada Presiden Trump untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir.

Ketegangan ini mencuat jelang putaran keenam negosiasi nuklir yang dijadwalkan berlangsung hari Minggu mendatang di Oman.sinpo

Editor: Imant. Kurniadi
Komentar: