Update Bencana hingga 14 Juni 2025: Banjir Terjadi di Sejumlah Wilayah Indonesia, Karhutla Dapat Dikendalikan

BeritaNasional.com - Sepanjang akhir pekan kedua Juni 2025, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sejumlah kejadian bencana hidrometeorologi di berbagai daerah.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengumumkan perkembangan penanganan bencana yang terhimpun hingga Sabtu (14/6/2025) pukul 07.00 WIB.
Banjir Menerjang dan Menyusut di Beberapa Lokasi
Hujan deras pada Jumat siang (13/6/2025) memicu banjir di dua desa di Kecamatan Obi Selatan, Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Kejadian ini mengakibatkan satu warga meninggal dunia dan 70 KK terdampak. Dua KK di antaranya terpaksa mengungsi ke rumah kerabat.
‘’Hingga Jumat malam, BPBD setempat masih terus melakukan penanganan dan pendataan. Tinggi muka air terakhir tercatat antara 40–70 cm,’’ ungkap Abdul dalam keterangan persnya pada Sabtu.
Sementara itu, kabar baik datang dari Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah: Banjir yang melanda wilayah ini sejak 10 Juni 2025 dilaporkan mulai surut pada Jumat (13/6/2025).
Bencana hidrometeorologi basah ini sempat menerjang 6 desa di 1 kecamatan, menyebabkan 2.301 KK atau 6.946 jiwa terdampak.
‘’Kerugian material cukup besar, meliputi 1.212 rumah, 27 fasilitas ibadah, 26 fasilitas pendidikan, 10 fasilitas kesehatan, 5 fasilitas umum, serta sekitar 720 hektar lahan pertanian. Saat puncak kejadian (10/6), tinggi muka air berada di kisaran 50 – 103 cm,’’ ucap Abdul.
Di Sinjai, Sulawesi Selatan, banjir juga sempat melanda pada Kamis (12/6/2025) pukul 08.00 Wita. Perkembangan pada Jumat (13/6/2025) menunjukkan bahwa banjir telah surut di hari yang sama saat kejadian.
‘’Bencana ini tidak menimbulkan korban jiwa, meski menerjang 7 desa di 3 kecamatan (Tellulimpoe, Sinjai Utara, dan Sinjai Timur). Sebanyak 60 KK atau 271 jiwa terdampak, dengan kerugian material meliputi 60 unit rumah, 3 fasilitas pendidikan, 9 perkantoran, 9 hektar sawah, dan beberapa ruas jalan,’’ tutur Abdul
Di Malaka, Nusa Tenggara Timur, banjir melanda 12 desa di 4 kecamatan pada Jumat (13/6/2025) pukul 05.00 Wita.
Hujan lebat menyebabkan Sungai Motadelek dan Lamea meluap, menggenangi permukiman warga. BPBD masih terus melakukan pendataan.
‘’Namun, laporan sementara menyebutkan 200 KK atau 610 jiwa terdampak. Berdasarkan laporan BNPB hari ini (14/6), banjir di Malaka telah surut,’’ ucap Abdul.
Kebakaran Hutan dan Lahan Terkendali
Di Karo, Sumatera Utara, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sempat terjadi pada Kamis (12/6/2025) pukul 10.00 WIB. Namun, pantauan pada Jumat (13/6/2025) pukul 09.00 WIB menunjukkan bahwa titik api telah berhasil dikendalikan sepenuhnya.
‘’BPBD Kabupaten Karo memastikan tidak ada lagi titik api di lokasi kejadian. Luas wilayah terdampak karhutla, yang teridentifikasi di dua desa (Kecamatan Barusjahe dan Merek), masih dalam perhitungan otoritas setempat,’’ katanya.
Di Kabupaten Bener Meriah, Aceh, karhutla juga berhasil dipadamkan oleh petugas gabungan. BPBD setempat masih menyelidiki kronologi kejadian karhutla di Gampong Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime Gayo ini. Per Jumat (13/6), api telah padam. BPBD melaporkan sekitar 2 hektar lahan terbakar akibat peristiwa ini.
Gerakan Tanah di Purwakarta dan Imbauan Kewaspadaan
Di Purwakarta, Jawa Barat, hujan lebat, kondisi lahan, dan drainase yang kurang baik memicu gerakan tanah di Kabupaten Purwakarta sejak Minggu, 20 April 2025 lalu.
BPBD melaporkan beberapa kampung berpotensi terisolir akibat fenomena ini. Per Jumat (13/6), kampung-kampung di Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, seperti Cihampelas, Telaga Randiah, dan Cigintung, berpotensi terdampak.
‘’Merespons hal ini, BNPB telah mengirimkan tim untuk asesmen dan mengkaji kebutuhan di Kecamatan Sukatani. Hingga kini, tercatat 81 KK (254 jiwa) terdampak, 75 KK (236 jiwa) mengungsi, dan 72 unit rumah terdampak,’’ kata Muhari.
Menanggapi berbagai kejadian bencana ini dan potensi bahaya fenomena alam lainnya, BNPB tak henti-hentinya mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk selalu waspada dan siap siaga.
Meskipun Indonesia mulai memasuki musim kemarau, cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di hampir seluruh wilayah Nusantara.
Selain itu, wilayah dengan tingkat kemudahan terbakar di lapisan atas permukaan tanah hingga besok, Minggu (15/6), terpantau di Aceh, Riau, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Karena itu, BNPB menekankan bahwa upaya pencegahan dini menjadi kunci efektivitas penanganan karhutla, dibandingkan harus berupaya memadamkan api yang sudah meluas. Mari bersama-sama jaga lingkungan dan selalu siaga menghadapi potensi bencana.
EKBIS | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 23 jam yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu