Kotak Hitam Air India Ditemukan di Ahmedabad, Penyelidikan Kecelakaan Dimulai

Oleh: Tarmizi Hamdi
Sabtu, 14 Juni 2025 | 19:00 WIB
Ilustrasi pesawat maskapai Air India. (Foto/airindia.com)
Ilustrasi pesawat maskapai Air India. (Foto/airindia.com)

BeritaNasional.com - Sebuah kotak hitam telah ditemukan di lokasi jatuhnya pesawat Air India di Ahmedabad, India, pada Jumat (13/6/2025). Kabar ini disampaikan oleh Menteri Penerbangan Sipil India Ram Mohan Naidu Kinjarapu pada Jumat waktu setempat..

Perekam data penerbangan tersebut ditemukan dalam waktu kurang dari 28 jam oleh Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India (AAIB). 

"Penemuan kotak hitam ini menandai langkah maju yang penting dalam penyelidikan dan akan sangat membantu penyelidikan atas bencana tersebut," kata Kinjarapu yang dikutip dari BBC News pada Sabtu (14/6/2025).

Pesawat nahas yang membawa 242 orang menuju London itu jatuh kurang dari 60 detik setelah lepas landas pada Kamis (12/6/2025) di area permukiman.

Tragisnya, hanya satu penumpang yang dikabarkan selamat. Sisanya termasuk awak pesawat tewas dalam insiden ini. 

Seorang pejabat juga mengungkapkan bahwa sedikitnya delapan orang di darat juga meninggal dunia akibat dampak kecelakaan tersebut.

Fungsi Kotak Hitam dan Proses Identifikasi Korban

Pesawat umumnya dilengkapi dengan dua kotak hitam, yaitu perekam data elektronik yang kecil namun sangat tangguh. 

Satu kotak merekam data penerbangan seperti ketinggian dan kecepatan, sementara yang lainnya merekam suara dari kokpit. Rekaman suara ini memungkinkan penyelidik untuk mendengar percakapan pilot dan suara-suara tidak biasa yang terjadi di dalam kokpit.

AAIB memimpin penyelidikan untuk mencari tahu penyebab pasti kecelakaan ini, dibantu oleh tim ahli dari Amerika Serikat dan Inggris. CEO Boeing, Kelly Ortberg, menyatakan bahwa pihaknya sepenuhnya mendukung proses penyelidikan.

Air India mengonfirmasi bahwa dalam penerbangan Boeing 787 Dreamliner tersebut, terdapat 169 warga negara India, 53 warga negara Inggris, 7 warga negara Portugal, dan 1 warga Kanada. 

Pesawat dengan nomor penerbangan AI171 itu dijadwalkan mendarat di Bandara Gatwick London pada pukul 18:25 BST.

Pada Jumat, puing-puing pesawat masih berserakan di lokasi kecelakaan, termasuk sayap pesawat yang menghitam, dengan potongan-potongan besar tersangkut di bangunan. 

Para penyelidik telah tiba di lokasi, sementara kerumunan warga dipindahkan lebih jauh dari area reruntuhan.

Seorang dokter yang terlibat dalam proses identifikasi korban mengatakan bahwa mereka mengandalkan tes DNA dari keluarga korban untuk mengidentifikasi para jenazah. 

Seorang petugas polisi di ruang autopsi menambahkan bahwa jenazah enam orang sejauh ini telah diserahkan kepada keluarga, karena dapat diidentifikasi berdasarkan ciri-ciri wajah.

Satu-satunya Korban Selamat dan Duka Keluarga Korban

Satu-satunya yang selamat dari kecelakaan ini adalah Vishwashkumar Ramesh, warga negara Inggris berusia 40 tahun, yang duduk di kursi 11A. 

Ia masih dalam masa pemulihan di rumah sakit akibat luka bakar di tangan kirinya.

"Saya masih tidak percaya bagaimana saya bisa selamat," katanya kepada lembaga penyiaran pemerintah India, DD News, pada Kamis. 

"Awalnya, saya pikir saya akan mati. Saya berhasil membuka mata, membuka sabuk pengaman, dan mencoba keluar dari pesawat." Ia menyaksikan awak pesawat dan penumpang lainnya meninggal di depan matanya.

Sementara itu, keluarga korban yang dilanda keputusasaan masih menunggu kabar dari kerabat mereka. 

Imtiaz Ali, yang saudaranya Javed dan keluarganya berada dalam penerbangan itu, menyatakan tidak akan percaya saudaranya meninggal sampai melihat jenazahnya. 

"Jika saya sedih dan mulai menangis, maka saya akan tak terkendali," ungkapnya kepada BBC. "Tidak seorang pun dapat menghentikanku... hatiku mungkin akan hancur," katanya.

Pesawat itu jatuh di kawasan permukiman bernama Meghani Nagar. Meskipun baru saja lepas landas, dampaknya sangat parah. Petugas tanggap darurat menyebutkan puing-puing pesawat tersebar hingga 200 meter. 

Jumlah pasti korban tewas di darat masih belum jelas. Namun, sedikitnya delapan orang yang tidak berada di pesawat turut meninggal. Dr. Minakshi Parikh, dekan BJ Medical College dan Rumah Sakit Sipil, membenarkan bahwa empat mahasiswa mereka tewas ketika pesawat menabrak gedung-gedung di kampus tersebut.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: