Ketua KPK Rahasiakan Lokasi Jet Pribadi Perkara Korupsi di Pemprov Papua

BeritaNasional.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih merahasiakan lokasi jet pribadi yang diduga dibeli dari uang hasil korupsi penggelembungan dan penyalahgunaan Dana Penunjang Operasional serta Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah Papua.
Ketua KPK Setyo Budiyanto mengatakan pihaknya sudah mendapat beberapa informasi mengenai lokasi jet pribadi tersebut namun masih merahasiakannya.
"Sementara kami sudah sedikit banyak terinformasi, tinggal memastikan saja. Tapi sementara, ya, statusnya masih kita rahasiakan," ujar Setyo di gedung Merah Putih, Senin (16/6/2025).
Meski demikian, Setyo mengaku membutuhkan bantuan masyarakat untuk mengetahui lokasi pesawat tersebut sambil berupaya melakukan pelacakan.
"Karena ini kan kami sedang juga melacak lah posisinya itu. Nanti kalau sudah dilacak, kami akan berusaha," tuturnya.
Setyo mengaku tidak hafal dengan kode pesawat yang diduga milik Round De Globe (RDG) airlines. Ia berjanji akan segera memberi informasi apabila informasi itu sudah diketahui.
"Nanti kalau memang sekiranya penyidik bisa memberikan penjelasan model ataupun seri pesawatnya, tipe pesawatnya nanti akan disampaikan Direktur Penyidikan," kata dia.
Kasus ini berkaitan dengan kasus yang melibatkan eks Gubernur Papua Lukas Enembe. Saat ini, tersangka utama dalam perkara yakni eks Bendahara Pengeluaran Pembantu Kepala Daerah Provinsi Papua Dius Enumbi.
KPK menduga aliran dana dari kasus dugaan korupsi di pemerintah provinsi Papua tahun 2020–2022 digunakan untuk membeli jet pribadi di luar negeri.
Juru Bicara KPK Budi Prasetyo mengatakan pihaknya menaksir total kerugian negara dalam kasus tersebut mencapai Rp1,2 triliun.
“Dengan perhitungan kerugian negara mencapai Rp1,2 triliun, yang dilakukan tersangka Dius Enumbi bersama-sama dengan Lukas Enembe selaku Gubernur Papua"
Dalam perkara ini, Lukas Enembe juga diduga menganggarkan dana Rp400 miliar per tahun dari dana operasional untuk belanja makan dan minum. Rata-rata, biaya makan dan minum Lukas mencapai Rp1 miliar per hari.
KPK telah mengantongi ribuan kwitansi belanja makan dan minum Lukas Enembe yang diduga palsu atau fiktif, setelah mengonfirmasi bukti pembelian tersebut ke sejumlah rumah makan yang tercantum.
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 12 jam yang lalu
PENDIDIKAN | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu