Polri Pamerkan Teknologi Robot di Hari Bhayangkara ke-7, Tanda Era Baru Dimulai

Oleh: Tim Redaksi
Senin, 30 Juni 2025 | 22:21 WIB
Jelang Hari Bhayangkara ke-79, Polri Hadirkan Atraksi Robot Futuristik di Monas. (Foto/Polri)
Jelang Hari Bhayangkara ke-79, Polri Hadirkan Atraksi Robot Futuristik di Monas. (Foto/Polri)

BeritaNasional.com -  Kehadiran berbagai jenis robot dalam gladi kotor Hari Bhayangkara ke-79 di kawasan Monas, Jakarta Pusat, pekan lalu sontak mencuri perhatian publik. Mulai dari robot humanoid, robodog, robot tank, hingga robot pertanian turut dipamerkan dalam simulasi tersebut.

Tak hanya sekadar pamer teknologi, langkah ini memunculkan diskusi hangat tentang maksud, manfaat, dan sumber pendanaan robot-robot tersebut.

Dalam penjelasannya kepada awak media, Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menegaskan bahwa pengenalan robot ini merupakan bagian dari upaya modernisasi Polri, sejalan dengan transformasi teknologi yang tengah berlangsung di banyak negara.

"Antusias masyarakat terhadap demo robot saat gladi Hari Bhayangkara ke-79 di Monas benar-benar luar ekspektasi kami. Tapi kami tentu pahami betul masyarakat bertanya-tanya untuk apa robot-robot ini?" kata Irjen Sandi Nugroho, Senin (30/6/2025)

Irjen Sandi menjelaskan bahwa negara-negara maju, termasuk beberapa negara ASEAN, sudah mulai mengintegrasikan robot dalam sistem kepolisian mereka.

Teknologi ini dinilai efektif untuk tugas-tugas tertentu, mulai dari patroli hingga pengenalan wajah dan pemantauan wilayah.

“Thailand sudah memperkenalkan robot humanoidnya, Dubai sudah men-declare juga soal pemanfaatan robot... bahkan Cina sudah uji coba robot polisi untuk patroli,” jelasnya.

Menurut Sandi, Hari Bhayangkara ke-79 menjadi momentum penting bagi Polri untuk memperkenalkan teknologi ini ke masyarakat luas. Ia juga menegaskan bahwa dalam Rencana Strategis Polri 2025–2045, penggunaan robot sudah tercantum secara resmi.

Robodog hingga Robot Humanoid: Fungsi dan Efisiensi

Pada tahun anggaran 2026, Polri disebut telah merancang pengadaan robodog robot berkaki empat yang memiliki fungsi mirip satuan anjing pelacak (K9), namun lebih efisien dalam operasional.

“Tidak perlu kita beri makan setiap hari, tidak perlu proses latihan dengan tenaga pawang, tahan cuaca ekstrem dan sebagainya,” terang Sandi.

Sementara itu, robot humanoid dikembangkan untuk memantau kawasan padat, memindai wajah, serta mendeteksi pelanggaran lalu lintas secara elektronik. Kapasitas penglihatan 360 derajat dan kemampuan mobilitas tinggi menjadikan robot ini sebagai alat bantu yang efektif di ruang publik.

Polri menargetkan penggunaan robot dalam berbagai skenario berisiko tinggi, seperti penjinakan bom, penanganan sandera, patroli di gedung terbengkalai, serta misi pencarian korban bencana. Tujuan utama adalah mengurangi risiko terhadap personel manusia, sekaligus meningkatkan efektivitas operasi di lapangan.

Kolaborasi dengan Anak Bangsa: Teknologi dari dan untuk Indonesia

Dalam pengembangannya, Polri menggandeng PT SARI Teknologi, perusahaan teknologi dalam negeri, untuk merancang robot-robot tersebut sesuai kebutuhan unik tugas kepolisian.

Yohanes Kurnia Widjaja, Direktur Utama SARI Teknologi, menyebutkan bahwa robot K9 telah terintegrasi dengan AI dan dapat bertahan dalam cuaca ekstrem hingga 8 jam.

"Contoh robot i-K9 kedepannya mampu bertahan 8 jam dalam cuaca ekstrem dan terintegrasi AI behavior analysis,” ujarnya.

Yohanes juga menegaskan bahwa robot humanoid masih dalam tahap pengembangan, dan butuh ribuan jam uji coba serta penyempurnaan algoritma agar bisa digunakan secara maksimal di masa depan.

Semetara itu Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo menilai robot akan menjadi bagian penting dari sistem kerja kepolisian di masa mendatang. Fokus utamanya adalah meminimalisir risiko bagi personel, serta meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam berbagai operasi.

“Robot-robot ini di masa depan akan menjadi mitra strategis personel Polri... Mereka dirancang untuk mengambil peran di lokasi berisiko tinggi,” ujar Dedi (27/6/2025).

Ia juga mengakui bahwa teknologi ini masih dalam tahap awal dan Polri akan terus belajar dari negara lain serta melibatkan generasi muda dalam pengembangannya.

“Modernisasi Polri adalah perjalanan panjang yang membutuhkan dukungan seluruh rakyat Indonesia. Teknologi ini hadir untuk memperkuat nilai kemanusiaan dalam pelayanan kepolisian,” pungkas Dedi.sinpo

Editor: Imant. Kurniadi
Komentar: