Laporan Awal Kecelakaan Pesawat Air India: Switch Bahan Bakar Dimatikan Sesaat Setelah Lepas Landas

BeritaNasional.com - Laporan awal dari Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India (AAIB) mengungkap fakta mengejutkan terkait tragedi kecelakaan pesawat Air India yang menewaskan 260 orang.
Dalam hitungan detik setelah pesawat lepas landas dari Bandara Ahmedabad menuju London pada 12 Juni lalu, switch kontrol bahan bakar pada mesin pesawat sempat dimatikan, menyebabkan pesawat kehilangan daya dorong dan akhirnya jatuh.
Insiden ini menjadi salah satu kecelakaan penerbangan paling mematikan dalam satu dekade terakhir, dan kini tengah diselidiki secara intensif oleh pihak berwenang.
Apa Itu Switch Kontrol Bahan Bakar?
Switch atau sakelar kontrol bahan bakar berfungsi untuk mengatur aliran bahan bakar ke mesin pesawat. Pilot biasanya menggunakan perangkat ini untuk menyalakan atau mematikan mesin saat di darat, atau dalam kondisi darurat seperti kebakaran mesin.
Namun dalam kasus ini, tidak ditemukan kondisi darurat yang mengharuskan pemutusan bahan bakar, sebagaimana disebutkan dalam laporan AAIB.
Menurut pakar keselamatan penerbangan asal AS, John Cox, sakelar ini memiliki sistem daya dan kabel independen, serta dirancang untuk tetap stabil di posisinya. Dalam pesawat Boeing 787 Dreamliner, seperti yang digunakan Air India, switch ini berada tepat di bawah tuas dorong (thrust lever), dan hanya bisa diubah dari posisi "run" ke "cutoff" dengan cara ditarik dan digerakkan secara manual.
Data dari perekam suara kokpit menunjukkan bahwa beberapa detik setelah lepas landas, switch bahan bakar untuk kedua mesin berubah dari posisi "run" ke "cutoff" secara bergantian dalam selang waktu satu detik. Hal ini langsung menyebabkan mesin kehilangan tenaga.
Dalam rekaman, terdengar satu pilot bertanya kepada rekannya, "Kenapa kamu matikan bahan bakarnya?" dan dijawab oleh pilot lain, "Saya tidak melakukannya." Identitas pilot yang mengucapkan masing-masing pernyataan belum diungkap dalam laporan.
Beberapa detik kemudian, kedua sakelar kembali ke posisi "run", dan ketika ditemukan di lokasi kecelakaan, switch tersebut memang berada dalam posisi aktif. Sistem otomatis pesawat sempat mencoba menyalakan ulang mesin dan memulihkan dorongan, namun sudah terlambat.
John Nance, pakar keselamatan penerbangan lainnya dari AS, menyebut kejadian ini sangat tidak lazim. “Tidak ada pilot waras yang akan mematikan switch bahan bakar saat pesawat baru saja mulai naik, itu sangat fatal,” ujarnya.
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu