Impor Produk Pertanian AS, Mentan: Itu Tidak Semerta-merta

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Jumat, 18 Juli 2025 | 15:15 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman. (BeritaNasional/Elvis)
Menteri Pertanian Amran Sulaiman. (BeritaNasional/Elvis)

BeritaNasional.com - Pemerintah harus memiliki pertimbangan matang sebelum memutuskan impor produk pertanian dari Amerika Serikat (AS). Pernyataan ini disampaikan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman  merespon penerapan tarif 19% terhadap produk-produk Indonesia yang masuk ke AS.

Sebaliknya, AS tidak dikenakan tarif bagi produknya yang masuk ke RI dan adanya kesepakatan Indonesia membeli produk agrikultur AS senilai 4,5 miliar dolar AS.

“Itu (melakukan impor) tidak semerta-merta, kan? Kalau kita butuh impor, baru kita impor, kan? Itu ada rekomendasi dari (Kementerian) Pertanian, dari (Kementerian) Perdagangan. Itu kalau Indonesia butuh. Kalau gandum kan pasti butuh, kedelai masih butuh,” terangnya di Jakarta.

Sebelumnya, Amran menyatakan Indonesia akan impor produk pertanian AS yakni gandum sebagai imbas dari kesepakatan dagang penurunan tarif resiprokal.

Rencana impor ini ia nilai tidak berseberangan dengan program ketahanan pangan dalam negeri.

Selain itu, menurutnya negara tetap hadir untuk melindungi petani dalam negeri, dengan meningkatkan produktivitas dalam negeri serta target swasembada pangan oleh pemerintah.

“Petani tetap terlindungi. Selama produksi dalam negeri mampu, ya, masa impor?” kata dia.

Lebih lanjut, penurunan tarif dagang AS dengan nilai 19%  juga memiliki dampak positif bagi Indonesia.

“Itu salah satu yang sangat menguntungkan Indonesia adalah itu kita tarif 19%. CPO (crude palm oil/kelapa sawit) kita masuk ke Amerika,” tukasnya. (Antara)sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: