Usut Potensi Korupsi Beras Oplosan, Pekan Depan Kejagung Panggil 6 Produsen Beras

Oleh: Bachtiarudin Alam
Kamis, 24 Juli 2025 | 20:18 WIB
Kapuspen Kejagung Anang Supriatna. (BeritaNasional/Bachtiarudin)
Kapuspen Kejagung Anang Supriatna. (BeritaNasional/Bachtiarudin)

BeritaNasional.com -  Kejaksaan Agung (Kejagung) mulai menyelidiki dugaan korupsi  beras oplosan. Penyelidikan ini sebagai tindak lanjut dari instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk menuntaskan masalah ini.

Kapuspenkum Kejagung Anang Supriatna menjelaskan penyelidikan ini ditangani langsung tim Satgasus P3TPK (Satuan Tugas Khusus Penanganan dan Penyelesaian Perkara Tindak Pidana Korupsi).

“Telah memulai melakukan penyelidikan terkait penyimpangan ketidaksesuaian mutu dan harga beras berdasarkan standar nasional indonesia (SNI) dan harga eceran tertinggi (HET)," kata Anang kepada wartawan, Kamis (24/7/2025).

Melalui Satgasus P3TPK, petugas sudah turun ke lapangan untuk melakukan penyelidikan. Kendati demikian dia belum bisa membeberkan temuan yang diperoleh penyidik.

"Yang jelas tim penyelidik sudah mempunyai data," ucapnya.

Terkait temuan itu, Anang mengatakan pihaknya akan memanggil enam produsen beras. Seluruhnya diagendakan untuk diperiksa pada Senin pekan depan (28/7/2025).

Total ada enam produsen beras yang dipanggil yakni PT Wilmar Padi Indonesia, PT Food Station, PT Belitang Panen Raya, PT Unifood Candi Indonesia, PT Subur Jaya Indotama dan PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group).

"Pemanggilan terhadap enam perusahaan. Kita sudah melakukan pemanggilan, hari Rabu kemarin sudah melakukan pemanggilan untuk hadir hari Senin," ungkapnya. 

Anang menerangkan kasus ini masih dalam tahap penyelidikan awal.

"Tujuan dari proses hukum yang kita lakukan ini dengan harapan ke depannya dapat mengembalikan proses atau ekosistem distribusi dan penjualan beras dilaksanakan dengan sesuai ketentuan"

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyoroti praktik penipuan alias permainan jahat para oknum pengusaha beras yang merugikan rakyat.

Menurut mantan menteri pertahanan itu. banyak permainan jahat yang merugikan rakyat, terutama dalam kasus manipulasi harga beras.

"Beras biasa dibilang beras premium. Harganya dinaikin seenaknya. Ini pelanggaran," tegasnya saat menghadiri penutupan Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025).

Menyikapi kasus ini, Prabowo telah memerintahkan Kejagung dan Polri untuk mengusut tuntas dan menindak tegas para pengusaha nakal tersebut tanpa pandang bulu.

“Ini saya telah minta Jakarta Agung dan polisi mengusut dan menindak pengusaha-pengusaha tersebut. Tanpa pandang bulu,” katanya.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: