Kaji Blok Migas East Ambalat, Bahlil: Kalau Jadi Pasti Dikelola Pertamina Petronas

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Kamis, 31 Juli 2025 | 09:00 WIB
Ilustrasi tambang minyak (BeritaNasional/Pixabay)
Ilustrasi tambang minyak (BeritaNasional/Pixabay)

BeritaNasional.com -  Indonesia dan Malaysia masih mengkaji kemungkinan  menggarap bersama blok minyak dan gas bumi (migas) East Ambalat, yang berlokasi di perbatasan kedua negara.

Pernyataan ini disampaikan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Rabu (30/7/2025).

“Ini belum final, ini masih dalam kajian. Sekali lagi saya katakan bahwa ini masih dalam kajian,” ujarnya di Jakarta.

Melansir Antara, Blok East Ambalat secara geologi berada di Cekungan Tarakan, perairan laut dalam Kalimantan Utara, dengan jarak kurang lebih 80 kilometer di sebelah Timur Kota Tarakan dengan kedalaman air laut berkisar 2 ribu meter, mencakup area seluas 4.735 kilometer persegi.

Blok laut itu mengandung potensi migas yang ditaksir mampu bertahan hingga tiga puluh tahun ke depan.

Ia menyoroti wilayah Ambalat yang saat ini diklaim oleh Indonesia dan Malaysia. Meskipun Ambalat memiliki cadangan minyak dan gas bumi (migas), kedua belah pihak tidak bisa mengelola kawasan tersebut sebab masih bersengketa.

Oleh karena itu, salah satu poin yang didiskusikan antara Indonesia dengan Malaysia adalah bagaimana kedua negara bisa bekerja sama untuk mengelola blok East Ambalat demi kebaikan bersama.

Jika nantinya Indonesia dengan Malaysia mencapai titik kesepakatan untuk mengelola blok migas East Ambalat, Bahlil menyampaikan kepastian yang mengelola adalah Pertamina dan Petronas.

“Sudah barang tentu kalau dilakukan antarnegara, maka akan dilakukan kerja sama antara BUMN Malaysia dan BUMN Indonesia, di mana representasi untuk bidang migas adalah Petronas dari Malaysia dan Pertamina dari Indonesia,” ucapnya. 

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menyampaikan rencana Indonesia dan Malaysia mengelola bersama kawasan perbatasan di Ambalat masih dieksplorasi oleh dua negara, sehingga isu itu tidak dibahas secara spesifik dalam Konsultasi Tahunan Ke-13 Indonesia-Malaysia di Jakarta, Selasa (29/7).

Sugiono melanjutkan pada prinsipnya dua negara memahami besarnya potensi yang ada di kawasan perbatasan dua negara di Ambalat sehingga perlu ada kerja sama untuk mengoptimalkan potensi-potensi tersebut, termasuk potensi bidang kelautan dan perikanan.

Indonesia dan Malaysia masih terus berdiskusi membahas rencana itu, dan jika nanti rampung, urusan teknisnya akan lanjut dibahas oleh kementerian-kementerian. (Antara)

 

 

 

 

 

.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: