Mobil Habibie Jadi Sinyal Keterlibatan Ridwan Kamil dalam Kasus Iklan BJB

BeritaNasional.com - Ketua IM57+ Institute, Lakso Anindito, menyoroti perkembangan penyidikan kasus dugaan korupsi markup iklan Bank Jabar Banten (BJB) yang tengah ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ia menilai langkah KPK memanggil Anak Presiden ke-3 BJ Habibie, Ilham Habibie merupakan sinyal kuat adanya transaksi yang berkaitan dengan mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
“KPK terlihat masih meneruskan kasus tersebut, pemanggilan Ilham Habibie menunjukan bahwa ada transaksi terkait dengan RK,” ujar Lakso kepada Beritanasional.com, Sabtu (6/9/2025).
Menurut Lakso, proses hukum terhadap perkara ini harus menyasar pihak-pihak yang benar-benar berperan dalam skandal tersebut.
Ia menegaskan pentingnya memastikan aktor utama yang bertanggung jawab bisa dimintai pertanggungjawaban, bukan hanya jajaran eksekutif bank daerah semata.
“Ini penting agar tidak mengorbankan jajaran eksekutif bank daerah semata tetapi harus sampai pada penerima manfaat utama atau yang sesungguhnya bertanggungjawab,” tuturnya.
Lakso mengingatkan agar tidak ada penyalahgunaan kekuasaan dari kepala daerah yang memaksa atau memanfaatkan perusahaan daerah demi kepentingan pribadi.
Menurutnya, hal seperti ini berpotensi merugikan banyak pihak, termasuk pegawai di lapangan yang hanya menjalankan perintah atasan.
“Jangan sampai Kepala Daerah memaksa atau memanfaatkan perusahaan daerah untuk kepentingan pribadi dan bahkan mengorbankan pelaku lapangan perusahaan daerah,” kata dia.
Sebelumnya, KPK telah memeriksa Ilham Akbar Habibie terkait pembelian mobil itu. Ilham mengungkap mobil tersebut dilepas dengan harga Rp 2,6 miliar.
Meski demikian, Ilham mengatakan Ridwan Kamil baru membayar setengah dari harganya yakni senilai Rp 1,3 miliar.
“Harganya Rp 2,6 miliar, tapi tidak ada kontrak tertulis. Yang sudah dibayar 1,3 miliar, jadi baru separuhnya,” ujar Ilham.
Ilham menjelaskan proses pembayaran dilakukan secara cicilan, namun ia tidak mengetahui detail transaksi secara langsung.
“Itu dicicil, tapi saya tidak tahu detailnya karena tidak lewat saya. Ada tim yang secara profesional menangani penjualan ini,” ujarnya.
Menurut Ilham, uang yang diterima dari pembayaran Ridwan Kamil digunakan tim pengelola koleksi mobil keluarganya untuk perbaikan mobil lain.
“Tim ini menangani semua mobil milik bapak, kan bapak ada koleksi. Jadi uangnya dipakai untuk membetulkan mobil lain,” ucapnya.
Meski mobil sudah digunakan Ridwan Kamil, Ilham menegaskan pembayaran belum tuntas hingga kini.
“Belum lunas. Sudah nagih. Dia setuju, setuju kalau mobil ditarik kembali,” tambahnya.
Saat ini, mobil klasik tersebut disita KPK karena diduga terkait perkara dugaan korupsi markup iklan Bank BJB. Ilham menegaskan dirinya tidak mengetahui asal dana pembelian mobil tersebut.
“Itu kan saya tidak tahu, itu di pihak KPK yang tahu. Kita cuma sebagai penjual saja. Kalau menjual barang, kan tidak mungkin tanya uangnya dari mana,” kata Ilham.
Ia menegaskan posisinya hanya sebatas pihak yang melepas barang koleksi ayahnya. Dia juga mengaku tidak tahu menahu soal kasus korupsi Bank BJB.
“Kita jual mobil karena ada koleksi, bukan urusan kita dari mana uang pembeli berasal,” tandasnya.
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 1 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu