Pomdam Jaya Dalami Keterlibatan Kopda FH dalam Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kacab BRI

BeritaNasional.com - Pomdam Jaya/Jayakarta sampai saat ini masih mendalami terkait keterlibatan dari prajurit inisial FH berpangkat Kopda atas kasus dugaan penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang (Kacab) BRI, Cempaka Putih, Muhammad Ilham Pradipta (37).
Pendalaman dilakukan seiring dengan keterlibatan Kopda FH yang sampai saat ini masih diperiksa guna mengungkap siapa aktor dibalik keterlibatan dari prajurit TNI tersebut.
“Ditunggu ya, sedang terus didalami oleh Pomdam Jaya (soal aktor dibalik FH),” ucap Kapuspen Mabes TNI Brigjen (Mar) Freddy Ardianzah saat dihubungi, Minggu (14/9/2025).
Karena masih didalami, Freddy mengatakan untuk nantinya kasus ini akan disampaikan secara utuh saat ekspose bersama dengan Polda Metro Jaya.
“Kemungkinan akan ada rilis bersama dengan Polda dalam waktu dekat, terkait perkembangan proses hukum,” tuturnya.
Karena perlu diketahui sebelumnya, Freddy sempat mengungkap motif dari Kopda FH terlibat dalam kasus yang merenggut nyawa Ilham Pradipta, karena tergoda iming-iming uang dari tugas penculikan tersebut.
"Dari hasil pemeriksaan sementara, motifnya karena yang bersangkutan menerima sejumlah uang," kata Freddy ketika dikonfirmasi dikutip Minggu (13/9/2025).
Di mana, Freddy menyebut Kopda FH turut terlibat sebagai perantara untuk mencari orang yang dapat melakukan upaya penjemputan paksa. Dari situlah uang tersebut diterima oleh Kopda FH.
"Pada saat kejadian tindak pidana berlangsung, status yang bersangkutan memang sedang dalam pencarian oleh satuan karena tidak hadir tanpa izin (THTI)," ucap dia.
Kemudian, terkait dengan kasus yang telah ditangani Ditreskrimum Polda Metro Jaya total total telah menangkap 15 orang terkait dugaan keterlibatan dalam kasus penculikan berujung pembunuhan Ilham Pradipta (37).
Diketahui 15 orang yang ditangkap, terbagi 9 orang ditangkap Subdit Jatanras, sedangkan 6 lainnya diringkus Subdit Resmob. Namun untuk detailnya masih dalam pemeriksaan demi pengembangan petugas
Adapun sejauh ini baru diketahui beberapa klaster, diantaranya aktor intelektual salah satunya Dwi Hartono, C, YJ, dan AA. Sementara itu, empat pelaku lainnya berperan menculik korban yakni berinisial AT, RS, RAH, dan EW.
Klaster lainnya adalah pembuntutan, sampai eksekusi hingga mengakibatkan korban meninggal dunia. Di mana jasad korban ditemukan dalam kondisi kedua kaki, tangan, kepala, dan wajahnya dilakban di Bekasi.
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 14 jam yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 21 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 9 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 7 jam yang lalu