Meutya Hafid Jelaskan Alasan Video Capaian Pemerintah Diputar di Bioskop

Oleh: Ahda Bayhaqi
Senin, 15 September 2025 | 17:35 WIB
Menkomdigi Meutya Hafid. (BeritaNasional/Elvis)
Menkomdigi Meutya Hafid. (BeritaNasional/Elvis)

BeritaNasional.com - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menjelaskan pemutaran video capaian pemerintahan Presiden Prabowo Subianto di bioskop merupakan bentuk transparansi publik. Hal itu merupakan cara pemerintah menjalankan komunikasi publik dalam bentuk apapun.

"Pada prinsipnya komunikasi publik harus dijalankan dalam berbagai ruang, beragam ruang. Kita juga melihat ini dalam bentuk transparansi publik," ujar Meutya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/9/2025).

Pemerintah perlu menyampaikan kepada publik apa saja program yang sudah dijalankan. Sehingga pemerintah melakukan komunikasi publik melalui pemutaran video sebelum tayangan film di bioskop.

"Publik harus tahu program-program sudah berjalan, apa yang sudah berjalan, kemudian juga bagaimana pelaksanaannya," kata Meutya.

Meutya mengatakan, hal ini merupakan program Komdigi bekerjasama dengan kantor komunikasi presiden dalam rangka transparansi program pemerintah.

"Tidak hanya Komdigi tapi bekerja sama dengan PCO dan juga teman-teman lain untuk melakukan penyampaian dan juga transparansi informasi dari program-program pemerintah," katanya.

Sebelumnya, Istana angkat bicara tentang pemutaran video capaian pemerintahan Presiden Prabowo Subianto di bioskop. Video itu tayang sebelum pemutaran film dimulai.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menilai tidak ada masalah penayangan video capaian pemerintah sebelum pemutaran film bioskop karena tidak melanggar aturan dan tidak mengganggu kenyamanan.

"Tentunya sepanjang tidak melanggar aturan, tidak mengganggu kenyamanan keindahan," kata Prasetyo kepada wartawan pada Minggu (14/9/2025).

Menurut dia, penggunaan media publik untuk menyampaikan capaian atau pesan dari pemerintah merupakan sebuah hal lumrah.

"Penggunaan media media publik untuk menyampaikan sebuah pesan tentu sebuah hal yang lumrah," kata Prasetyo.

 sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: