Komisi III DPR: Reformasi Polri Perlu Libatkan Publik untuk Pulihkan Kepercayaan

Oleh: Azra Tanjung Saufika
Rabu, 24 September 2025 | 07:35 WIB
Gedung DPR RI. (BeritaNasional/Elvis).
Gedung DPR RI. (BeritaNasional/Elvis).

BeritaNasional.com - Anggota Komisi III DPR RI Abdullah, meminta polisi melibatkan masyarakat dalam Tim Reformasi Polri. Tim ini harus dijalankan dengan serius dan bukan menjadi pencitraan belaka. Karena itu Tim Reformasi Polri perlu bekerja secara profesional untuk membenahi internal kepolisian.

"Kami mendukung penuh adanya Tim Reformasi Polri. Namun saya ingin mengingatkan, jangan sampai tim ini hanya berfungsi sebagai kosmetik kelembagaan atau sekadar pencitraan. Yang dibutuhkan masyarakat adalah perbaikan nyata dalam tubuh Polri,” ujar Abdullah dikutip dari keterangannya, Rabu (24/9/2025).

Abdullah menilai, Polri menghadapi tantangan besar untuk memulihkan kepercayaan publik. Polri memiliki pekerjaan rumah untuk menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran etik, penyalahgunaan wewenang, serta perilaku aparat yang tidak profesional.

Politikus PKB ini menilai pelibatan masyarakat dalam Tim Reformasi Polri menjadi penting. Agar memberikan perspektif yang lebih luas dan memperkuat legitimasi hasil kerja tim.

"Polri harus membuka diri terhadap masukan dari masyarakat. Undanglah para pakar, akademisi, koalisi masyarakat sipil, tokoh ormas, mahasiswa, serta masyarakat luas. Dengan begitu, proses reformasi tidak hanya menjadi agenda internal, tetapi juga gerakan bersama yang melibatkan seluruh elemen bangsa," jelasnya.

Abdullah menilai partisipasi publik akan membantu Polri memahami ekspektasi dan kebutuhan masyarakat yang sesungguhnya. Jika masukan dari masyarakat benar-benar diperhatikan, maka arah reformasi akan lebih sesuai dengan harapan publik, bukan sekadar sesuai dengan kepentingan internal kepolisian. Ia menilai, hal ini yang akan membuat kepercayaan masyarakat kembali pulih.

Ia juga menegaskan, hasil kerja Tim Reformasi Polri nantinya tidak boleh berhenti di atas kertas atau sebatas rekomendasi. Menurutnya, yang paling penting adalah implementasi nyata dalam bentuk kebijakan, prosedur, dan budaya kerja baru di tubuh Polri. 

"Kita ingin ada perubahan yang bisa langsung dirasakan oleh masyarakat, mulai dari pelayanan yang lebih humanis, penegakan hukum yang adil, hingga peningkatan profesionalitas aparat di lapangan," ujarnya.

Abdullah mengajak seluruh jajaran Polri untuk menjadikan momentum reformasi ini sebagai jalan menuju transformasi yang lebih mendasar. Ia optimistis, jika dijalankan dengan sungguh-sungguh dan melibatkan banyak pihak, Tim Reformasi Polri dapat menjadi motor perubahan yang membawa institusi kepolisian lebih dipercaya dan dicintai masyarakat.sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: