Respon Kabareskrim soal Masukan Istri Gus Dur Minta Aktivis Kerusuhan Dibebaskan

BeritaNasional.com - Kabareskrim Polri Komjen Pol Syahardiantono merespon masukan sejumlah tokoh yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB) untuk polisi membebaskan aktivis yang kini ditahan setelah jadi tersangka tragedi kerusuhan akhir Agustus lalu.
Menurutnya, sebagai pucuk pimpinan Bareskrim Polri pihaknya telah memberikan atensi terhadap penyidikan yang dilakukan jajaran Polda di daerah dengan total 959 ditetapkan tersangka.
“Kita Bareskrim melaksanakan asistensi proses penyidikan di jajaran tadi ya, tadi udah dipaparkan semua. Tetapi dalam proses penyidikan itu kita kembalikan kepada penyidik, penyidiklah yang menentukan proses penyidikan lebih lanjut,” kata Syahar saat ditanya media, Rabu (24/9/2025).
Maka dari itu, Syahar menyatakan terkait masukan disampaikan para tokoh tersebut semuanya kembali kepada keputusan dari penyidik yang menangani. Terlebih sampai saat ini, proses penyidikan masih berjalan.
“Saya sampaikan tadi kita sudah sampaikan bahwa proses penyidikan di seluruh jajaran ini masih berjalan, masih berlangsung dalam rangka tentunya memenuhi alat buktinya,” kata dia.
“Dan untuk dilanjutkan dalam proses penyidikan lebih lanjut dalam rangka proses peradilan,” tambah dia.
Sebelumnya, istri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid turut menyambangi Mapolda Metro Jaya untuk membesuk para aktivis yang ditahan usai aksi unjuk rasa berujung rusuh pada akhir Agustus lalu.
Sinta yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB) turut menjelaskan maksud kedatangannya untuk menyampaikan rasa prihatin atas penahanan yang menimpa para aktivis terkait kerusuhan.
“Ada sedikit yang ingin saya sampaikan bahwa pertama-tama memang kami semua dari Gerakan Nurani Bangsa, dari tokoh-tokoh tua yang merasa prihatin dengan terjadinya penahanan-penahanan seperti ini,” katanya kepada wartawan, Selasa (23/9/2025).
“Apalagi yang ditahan adalah para aktivis-aktivis yang belum tentu tujuannya untuk memusuhi atau apa ya, ya tidak bisa menerima apa yang diterima oleh masyarakat,” tambah dia.
Menurutnya, para aktivis bergerak untuk mewujudkan Negara Indonesia yang berdaulat, bebas bersuara, bebas berpendapat. Karena, mungkin masalah hukum itu disebabkan kesalahpahaman.
“Mungkin dengan ada satu dua kata yang sedikit melenceng sehingga mereka mendapat perlakuan seperti ini,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Sinta menjelaskan tujuan dari GNB adalah untuk berdialog dengan kepolisian agar para aktivis yang ditahan bisa dibebaskan berdasarkan asas sisi kemanusiaan.
“Inilah tujuan kita Gerakan Nurani Bangsa datang kemari untuk meluruskan semuanya itu dan membebaskan semuanya itu. Karena mereka adalah anak bangsa kita yang berjuang untuk kemanusiaan dan untuk negara Indonesia"
Kedatangan Sinta turut didampingi, mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, eks Ketua KPK Erry Riyana Hardjapamekas, putri Gus Dur yang juga aktivis Inayah Wulandari Wahid, akademisi Karlina R. Supelli, Ketua Umum PGI Pdt. Gomar Gultom, cendekiawan Komaruddin Hidayat, hingga Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara.
Mereka datang langsung disambut Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri dan Wakapolda Brigadir Jenderal Polisi Dekananto Eko Purwono. Mereka pun langsung melakukan pertemuan tertutup
Sementara, untuk keenam tersangka yakni Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen (DMR), lalu Staf Lokataru, Muzaffar Salim (MS), kemudian Syahdan Husein (SH) yang merupakan Admin Instagram @gejayanmemanggil. Lalu ada Khariq Anhar admin Instagram Aliansi Mahasiswa Penggugat (AMP), RAP selaku profesor R (pembuat dan kurir molotov), serta Figha (FL), perempuan yang menghasut lewat TikTok.
OLAHRAGA | 15 jam yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu