KPK Ungkap Ada Biro Travel Belum Berizin tapi Layani Haji Khusus

Oleh: Panji Septo R
Selasa, 07 Oktober 2025 | 07:32 WIB
Juru Bicara KPK Budi Prasetyo (Beritanasional/Panji)
Juru Bicara KPK Budi Prasetyo (Beritanasional/Panji)

BeritaNasional.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan adanya dugaan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) yang belum memiliki izin resmi.

Juru Bicara KPK Budi Prasetyo mengatakan, mereka tetap memberangkatkan jemaah dengan cara membeli kuota dari biro travel lain.

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, Budi mengatakan ada praktik jual beli kuota antar biro travel yang terindikasi melibatkan pihak-pihak yang belum memenuhi syarat administrasi.

“Ada beberapa Biro Travel yang belum punya izin melaksanakan ibadah haji khusus, tapi kemudian sudah bisa menyelenggarakan,” ujar Budi di Gedung Merah Putih dikutip Selasa (7/10/2025).

Menurut Budi, penyidik menemukan adanya mekanisme di mana biro travel yang sudah terdaftar di sistem haji nasional memindahtangankan kuota haji khusus kepada biro lain yang belum berizin.

Praktik ini menciptakan potensi penyalahgunaan kuota sekaligus membuka celah terjadinya transaksi ilegal.

“Dari permintaan keterangan para saksi diperoleh fakta bahwa PIHK ini membeli kuota khusus dari Biro Travel lain. Di mana Biro Travel lain ini yang memang sudah terdaftar di sistem,” kata Budi.

Ia menegaskan, kondisi tersebut tidak seragam di semua wilayah. Oleh sebab itu, penyidik KPK tengah memetakan sebaran dan skala praktik jual beli kuota ini.

Jika terbukti meluas, tim penyidik siap turun langsung ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan di daerah.

“Kalau memang jumlahnya cukup masif maka penyidik bisa turun ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan di daerah,” ujarnya.

Namun, bila jumlah pihak yang terlibat relatif terbatas, pemeriksaan akan dipusatkan di Gedung KPK Merah Putih, Jakarta, untuk efisiensi proses penyidikan.

“Tapi kalau pemeriksaannya tidak banyak, bisa kita panggil satu-satu. Dan lebih efektif misalnya dilakukan pemeriksaan di Gedung KPK Merah Putih,” kata dia.

 

 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: