KPK Kembali Dalami Eks Bendahara Amphuri Kembali, Bahas Pertemuan Dengan Gus Yaqut

Oleh: Panji Septo R
Selasa, 07 Oktober 2025 | 18:12 WIB
KPK memeriksa Eks Bendahara Amphuri Tauhid Hamdi (Beritanasional/Panji)
KPK memeriksa Eks Bendahara Amphuri Tauhid Hamdi (Beritanasional/Panji)

BeritaNasional.com -  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memeriksa eks Bendahara Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Tauhid Hamdi.

Hamdi yang ditemui seusai diperiksa di gedung KPK mengatakan penyidik meminta keterangannya tentang pertemuannya dengan eks Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut).

“Masih sekitar pendalaman pertemuan dengan Gus Yaqut sebelum keputusan menteri agama (KMA) turun,” ujarnya, Selasa (7/10/2025).

Selain itu, dia juga mengaku didalami tentang pertemuannya dengan Gus Yaqut setelah petinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut tak lagi menjabat sebagai menteri.

“(Turut didalami) dan pertemuan silaturahmi setelah tidak lagi menjadi menteri agama,” tuturnya.

Saat ditanya apakah Gus Yaqut menyampaikan soal pembagian kuota haji menjadi masing-masing 50% untuk haji khusus dan reguler,  hal itu kewenangan menteri.

“Oh itu 50% wewenangnya Gus Yaqut ya, kemenag, kita tidak ada intervensi untuk menentukan kuota 50-50 kita cuman apa, ketemu biasa aja,” kata dia.

Sebelumnya, KPK memeriksa Tauhid Hamdi terkait dugaan adanya pertemuan antara keduanya tersebut.

Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi Asep Guntur Rahayu mengatakan KPK mendalami apakah pertemuan terjadi sebelum atau sesudah terbitnya surat keputusan (SK) pembagian kuota haji 2024.

"Jadi apakah pertemuan ini sebelum terbitnya SK? Itu yang kita dalamin juga,” ujar Asep.

KPK menduga pertemuan tersebut berkaitan dengan pembagian kuota haji tambahan dan kini tengah menelusuri kebenaran informasi itu.

"Karena ada perbedaan. Perbedaan dugaan. Kalau sebelum terbitnya ya tentunya juga. Kami menduga ada pembicaraan-pembicaraan terkait dengan ini," tuturnya.

Asep menegaskan, penyidik KPK bekerja berdasarkan dugaan awal yang kemudian diuji kebenarannya. Oleh karena itu, pertemuan yang diduga terjadi akan terus ditelusuri.

"Jadi kita akan melihat bahwa ada pertemuan-pertemuan itu. Apa yang dibicarakan. Karena dugaannya pasti bertemu ada pembicaraan,” kata dia.

“Masa bertemu diam-diam saja? Kalau bertemu ada pembicaraan. Pembicaraannya apa? Apa yang dibicarakan?".sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: