Tak Hanya Narkoba, Durian Juga Diselundupkan!

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Minggu, 12 Oktober 2025 | 14:30 WIB
Anggota DPR Ahmad Labib. (BeritaNasional/dok Golkar)
Anggota DPR Ahmad Labib. (BeritaNasional/dok Golkar)

BeritaNasional.com -  Indonesia memiliki ragam jenis durian. Namun nyatanya masih ada praktik curang yang merugikan para petani durian. Hal ini dikritisi anggota Komisi VI DPR Ahmad Labib  tentang maraknya peredaran durian ilegal atau penyelundupan durian asal Malaysia yang masuk ke Indonesia melalui jalur Batam, Riau, dan Jakarta.

"Setiap harinya tercatat ada ratusan koli durian ilegal yang masuk ke pasar kita. Praktik ini sangat merugikan petani lokal dan mengancam keberlangsungan usaha mereka. Barang-barang yang masuk 100% ilegal," ujarnya, Minggu (12/10/2025).

Informasi pratik culas ini ia terima dari laporan  sejumlah petani durian lokal menyoal menyelundupkan durian ini dilakukan oleh beberapa pedagang.

Menurut dia sedikitnya 10 ton durian ilegal masuk wilayah Indonesia tanpa izin resmi.

Salah satu oknum penyelundup tersebut diduga secara rutin memasukkan 1–2 ton durian ilegal setiap hari ke wilayah Jakarta melalui jalur Batam dan Riau.

"Aksi pelaku impor ilegal ini telah menciptakan persaingan tidak sehat dan mengganggu kestabilan harga durian lokal di berbagai daerah "

Kasus durian ilegal ini satu dari sekian banyak bentuk kejahatan ekonomi yang dilakukan oleh pemain impor nakal di pasar domestik.

"Durian ilegal ini menambah daftar panjang banyaknya barang atau produk ilegal yang masuk ke Indonesia mulai dari pakaian, elektronik, hingga produk hortikultura lainnya. Indonesia benar-benar menjadi surga bagi pelaku-pelaku importir nakal yang merusak sistem ekonomi nasional," tegasnya.

Tindakan curang ini praktis merugikan petani dan pelaku usaha kecil termasuk berpotensi menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap tata kelola perdagangan nasional.

"Laporan mengenai pelaku, nomor kontak, serta jalur distribusi telah kami serahkan ke Kementerian Perdagangan untuk ditindaklanjuti. Kami ingin agar pelaku-pelaku seperti ini benar-benar diberantas hingga ke akarnya," ungkapnya.

Ia pun mendorong agar pengawasan di jalur distribusi diperketat dengan pendekatan teknologi digital dan kolaborasi lintas instansi, guna menutup celah yang selama ini dimanfaatkan oleh oknum pelaku penyelundupan.

"Langkah preventif dan penegakan hukum yang tegas harus berjalan beriringan. Jika ini dilakukan secara konsisten, maka praktik impor ilegal bisa ditekan dan petani lokal akan lebih terlindungi," tukasnya. (Antara)

 

 

 sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: