Pembangunan Jembatan Donat Cincin Dukuh Atas Dipastikan Tanpa Dana APBD

BeritaNasional.com - Pemprov DKI Jakarta memastikan proyek pembangunan pedestrian deck berbentuk cincin atau Jembatan Donat di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, tidak akan menggunakan dana APBD.
Staf Khusus Gubernur DKI Bidang Pembangunan dan Tata Kota Nirwono Yoga mengatakan, seluruh pembiayaan proyek akan bersumber dari luar APBD.
“Jelas non-APBD. Enggak mungkin pakai APBD, lah, dengan kondisi (pemangkasan dana transfer ke Jakarta) kayak begitu,” kata Nirwono kepada wartawan, Selasa (14/10/2025).
Menurut Nirwono, saat ini Pemprov DKI masih memetakan berbagai opsi pembiayaan yang memungkinkan untuk proyek tersebut.
Salah satu alternatifnya adalah melalui PT MRT Jakarta sebagai BUMD yang akan melaksanakan pembangunan.
“Segala macam sumber pembiayaan akan diupayakan di luar APBD. Bisa saja MRT meminjam dari Bank Jakarta, atau ada bentuk kemitraan lain. Kalau ada pihak yang mau berkontribusi, juga boleh,” ujar Nirwono.
Seperti yang diketahui, Bank Jakarta sendiri tengah diwacanakan menjadi bank daerah dengan penempatan dana pemerintah pusat, yang dapat dimanfaatkan untuk pembiayaan proyek strategis daerah.
“Kalau pembangunannya itu paling tidak sekitar satu setengah tahun. Kalau mulai Juni 2026, berarti selesai sekitar Desember 2027,” jelas Nirwono.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta berencana membangun jembatan berbentuk melingkar atau cincin donat di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
Proyek ini menjadi bagian dari pengembangan kawasan berorientasi transit atau transit oriented development (TOD) untuk memperkuat integrasi antarmoda transportasi di jantung Ibu Kota.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan, pembangunan akan dilaksanakan oleh PT MRT Jakarta. Nantinya, cincin ini akan menghubungkan empat moda transportasi umum yang terpisahkan oleh Sungai BKB dan Flyover Sudirman.
Adapun transportasi publik, seperti KRL Commuter Line Stasiun Sudirman, KA Bandara, MRT Jakarta, LRT Jabodebek, dan Transjakarta.
“Kalau itu terjadi, maka integrasi moda, baik itu LRT, KRL, MRT, juga kereta bandara akan bisa tertangani, termasuk Transjakarta,” kata Pramono di Jakarta Selatan, Senin (13/10/2025).
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 15 jam yang lalu
EKBIS | 8 jam yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu