Kasus Kepsek Tampar Siswa di Lebak Jadi Polemik, Pengamat: Disiplin Tak Harus dengan Kekerasan

Oleh: Bachtiarudin Alam
Rabu, 15 Oktober 2025 | 17:42 WIB
Ilustrasi dilarang merokok. (Foto/freepik)
Ilustrasi dilarang merokok. (Foto/freepik)

BeritaNasional.com - Kasus Kepala Sekolah (Kepsek) Dini Fitria (DF) yang menampar siswa yang kedapatan merokok di lingkungan sekolah ternyata berujung menjadi polemik. Kasus yang tidak hanya selesai di sekolah, kini tengah menyita perhatian publik.

Banyak dari masyarakat yang mengkritik perilaku dari Kepsek yang bermain fisik dalam mendidik. Tidak jarang juga yang membela dengan alasan menjaga kedisiplinan siswa.

Pengamat pendidikan, Ina Liem pun memandang dari kasus ini siswa yang merokok di lingkungan sekolah adalah kesalahan yang harus didisiplinkan. Tetapi cara mendisiplinkan dengan kekerasan fisik juga tidak dapat dibenarkan.

“Sayangnya, masyarakat kita sering terjebak dalam logika biner: kalau membela guru berarti membenarkan kekerasan, kalau membela murid berarti mengabaikan disiplin,” kata Ina saat dihubungi beritanasional.com, Rabu (15/10/2025).

Padahal, kata Ina, keduanya harus dibenahi sekaligus perilaku anak yang salah, dan sistem pendisiplinan yang masih keliru. Dengan berbagai cara yang bisa menjadi solusi dalam mengajarkan disiplin bagi siswa.

“Anak belajar dari pemahaman, bukan dari rasa takut. Cara efektif bukan menampar, tapi membuat anak bertanggung jawab, misalnya menjadi duta anti rokok selama satu tahun ajaran,” ujarnya.

“Guru perlu memfasilitasi dialog antara siswa yang melanggar dan pihak yang terdampak agar tumbuh empati dan tanggung jawab sosial. Tujuan disiplin di sekolah adalah membina karakter, bukan melampiaskan emosi,” tambah dia.

Seperti, Ina mencontoh langkah diambil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang memilih mendisiplinkan para siswa untuk memasukkannya ke barak militer yang juga tidak terlepas dari kritik masyarakat.

“Padahal itu bukan kekerasan fisik, melainkan bentuk disiplin yang terstruktur dan edukatif, membangun tanggung jawab dan kedisiplinan tanpa melukai,” ujarnya.

 

Sekedar informasi jika kejadian yang dilakukan Kasus Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, inisial DP menampar muridnya yang ketahuan merokok di belakang kantin sekolah berbuntut panjang. 

Semua menjadi ramai, setelah memicu aksi mogok belajar massal oleh ratusan siswa di sekolah tersebut pada Senin (13/10/2025) kemarin. Hingga akhirnya mengundang reaksi berbagai pihak atas aksinya yang menampar ILP.

Sedangkan dari informasi dihimpun, DP kekinian terancam akan dinonaktifkan sebagai Kepala Sekolah setelah kejadian ini. Termasuk adanya potensi proses hukum terhadap DP atas laporan yang dilayangkan orang tua dari Siswa ILP.sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: