Ini Alasan Menkeu Yakin Danantara Bisa Tanggung Beban Utang Kereta Cepat

BeritaNasional.com - Polemik pembayaran utang proyek PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) terus menjadi sorotan. Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa ogah anggaran APBN disunat untuk membayar utang tersebut.
Ia menilai Danantara memiliki kapasitas keuangan yang cukup untuk membayar utang kereta yang diberi nama Whoosh itu tanpa perlu menggunakan dana APBN.
Saat ini CEO Danantara Rosan Roeslani masih melakukan kajian teknis untuk merumuskan skema penyelesaian utang yang tepat untuk KCIC.
“Mereka (Danantara) akan purpose ke kita seperti apa. Ya kira-kira nanti kita tunggu deh seperti apa studinya. Tapi yang jelas, saya tanya ke beliau (Rosan) tadi, apakah di klausulnya yang bayar harus pemerintah? Kan yang penting, kalau yang saya tahu CDB (China Development Bank) mereka yang penting struktur pembayarannya clear. Jadi seharusnya enggak ada masalah,” jelasnya.
Purbaya yang hadir dalam Rapat Dewan Pengawas Danantara di Wisma Danantara Jakarta juga menyampaikan pandangannya
terhadap Danantara sehingga iya yakin bisa merampungkan beban tersebut. Badan keuangan besutan Presiden Prabowo Subianto ini dinilainya mampu sebab memiliki sumber keuangan yang kuat dari dividen BUMN.
“Sudah saya sampaikan, karena kan Danantara terima dividen dari BUMN hampir Rp80 triliun-Rp90 triliun. Itu cukup untuk menutupi sekitar Rp2 triliun (bunga) bayaran tahunan untuk KCIC,” ungkapnya.
Melansir Antara, Rabu (15/10/2025) nilai dividen tersebut berpotensi meningkat setiap tahun. Sebagian dana saat ini sempat ditempatkan dalam bentuk obligasi pemerintah. Ia meminta Danantara mengoptimalkan penempatan dana agar lebih produktif.
“Tapi ketika sudah dipisahkan, dan seluruh dividen masuk ke Danantara, Danantara cukup mampu untuk membayar itu. Jadi bukan enggak dibayar, tapi (dibayar) Danantara, bukan APBN, kelihatannya. Arahnya saya maunya ke sana,” tukasnya. (Antara)
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 14 jam yang lalu
EKBIS | 22 jam yang lalu
EKBIS | 54 menit yang lalu
OLAHRAGA | 16 jam yang lalu