Cuaca Panas, BPBD Imbau Warga Jakarta Batasi Aktivitas Fisik hingga Banyak Minum Air Putih

Oleh: Tim Redaksi
Jumat, 17 Oktober 2025 | 16:30 WIB
Warga mengenakan penutup kepala saat cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Rabu (15/10/2025). (Beritanasional.com/Oke Atmaja)
Warga mengenakan penutup kepala saat cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Rabu (15/10/2025). (Beritanasional.com/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com -  Warga Jakarta dan sebagian besar wilayah Indonesia diimbau untuk waspada terhadap kondisi suhu udara panas terik yang melanda selama siang hari. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengonfirmasi, berdasarkan informasi dari BMKG, fenomena ini diperkirakan masih berlangsung hingga akhir Oktober atau awal November 2025.

Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, menjelaskan bahwa suhu panas ini bukanlah gelombang panas (heatwave) seperti yang melanda negara subtropis, melainkan kondisi wajar yang terasa tidak nyaman akibat sejumlah faktor cuaca.

Menurut Isnawa Adji, tingginya suhu udara ini disebabkan oleh posisi semu matahari.

“Kondisi suhu udara yang cukup panas ini disebabkan oleh posisi semu matahari yang sedang berada di sekitar wilayah Indonesia bagian selatan, termasuk Jakarta, sehingga intensitas penyinaran matahari lebih tinggi dari biasanya,” ungkapnya melalui keterangan persnya pada Jumat (17/10/2025).

Ia menambahkan, minimnya tutupan awan juga berperan penting.

“Selain itu, kondisi atmosfer yang cenderung cerah berawan turut membuat radiasi matahari langsung terasa di permukaan,” tambahnya.

Faktor lain yang memperparah kondisi ini adalah pengaruh angin timuran dari Australia yang membawa udara kering. Kombinasi faktor ini menyebabkan radiasi matahari langsung mencapai permukaan bumi tanpa penghalang, membuat suhu terasa sangat terik terutama pada siang hari.

Tips dan Imbauan Pencegahan Dehidrasi

BPBD DKI Jakarta pun meminta masyarakat untuk mengambil langkah pencegahan serius demi menjaga kesehatan. Isnawa Adji secara tegas mengimbau masyarakat agar memperhatikan waktu dan intensitas paparan sinar matahari.

“Masyarakat diminta untuk memperhatikan waktu dan intensitas paparan sinar matahari agar tidak mengalami gangguan kesehatan akibat cuaca panas yang tengah melanda,” ujarnya.

Ia juga menekankan beberapa langkah sederhana yang krusial:

1. Batasi aktivitas fisik berat di bawah sinar matahari langsung, terutama antara pukul 10.00–16.00 WIB.

2. Gunakan pelindung diri seperti topi, payung, atau pakaian yang menutup tubuh saat berada di luar ruangan.

3. Tingkatkan asupan air putih untuk mencegah dehidrasi.

4. Tidak membakar sampah sembarangan untuk menghindari kebakaran dan polusi udara.

“Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk meningkatkan asupan air putih guna mencegah dehidrasi serta tidak membakar sampah sembarangan,” tandas Isnawa.

BPBD mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi resmi dari BMKG dan instansi terkait guna mengantisipasi dampak kondisi cuaca terik ini.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: