Setahun AstaCita Prabowo, Menag Ungkap Capaian Kesejahteraan Guru Hingga Bagi Beasiswa ke Pelajar Non-Muslim

Oleh: Tim Redaksi
Selasa, 21 Oktober 2025 | 17:30 WIB
Setahun AstaCita Prabowo, Menag ungkap capaian kesejahteraan guru hingga bagi beasiswa ke pelajar non-muslim. (Foto/Kemenag)
Setahun AstaCita Prabowo, Menag ungkap capaian kesejahteraan guru hingga bagi beasiswa ke pelajar non-muslim. (Foto/Kemenag)

BeritaNasional.com - Dalam rangka satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo, Kementerian Agama (Kemenag) memaparkan capaiannya yang terus memperluas akses beasiswa dan tunjangan guru serta dosen pendidikan agama dan keagamaan. 

"Guru dan dosen adalah ruh pendidikan. Ketika mereka sejahtera dan dihargai, maka pendidikan agama akan bermartabat, dan bangsa akan berkarakter," ujar Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar dalam refleksi satu tahun mengawal AstaCita Presiden Prabowo Subianto di Jakarta, Selasa (21/10/2025).

Menag mengatakan, untuk kali pertama dalam sejarah, tunjangan profesi guru non-PNS dinaikkan secara signifikan dari Rp1,5 juta menjadi Rp2 juta per bulan. Dan tahun ini, sebanyak 206.325 guru telah mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG), jumlah ini meningkat 700 persen dibanding tahun sebelumnya. Selain itu ada lebih 5.000 dosen Perguruan Tinggi Keagamaan yang juga mengikuti PPG pada 2025.

"Langkah ini menjadi bagian dari akselerasi peningkatan kesejahteraan, karena guru dan dosen yang lulus PPG maka dapat menerima tunjangan profesi di tahun mendatang," ujarnya. 

Kemenag juga memperluas akses pendidikan tinggi dengan memberikan 156.581 beasiswa KIP Kuliah, 6.453 Beasiswa Indonesia Bangkit, serta 2.270 Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB). Tak hanya bagi umat Islam, beasiswa juga diberikan untuk 329 mahasiswa Orang Asli Papua (OAP), dan 153 penerima beasiswa zakat di 21 kampus negeri maupun swasta.

Dalam setahun terakhir, lanjutnya, bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) disalurkan kepada 19.264 siswa Pada Satuan Pendidikan Keagamaan Kristen, 161.591 santri, serta 1.469 siswa pada Satuan Pendidikan Keagamaan Hindu.

"Lebih dari Rp9 triliun, anggaran Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Raudlatul Athfal (RA) dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Madrasah disalurkan untuk mendukung peningkatan mutu pembelajaran," papar mantan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta ini.

Langkah lainnya, sambung Nasaruddin, adalah pendirian Sekolah Tinggi Agama Khonghucu Indonesia Negeri (SETIAKIN) di Bangka Belitung. Kehadiran SETIAKIN menjadi simbol kehadiran negara atas kebutuhan pendidikan tinggi keagamaan Khonghucu.

"Ini adalah sekolah tinggi Khonghucu negeri pertama di Indonesia," kata dia.

Di samping itu, ia menjelaskan, Kemenag hadir dalam menyukseskan program Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, dan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) dalam revitalisasi madrasah.

Untuk Sekolah Rakyat, dia menambahkan, Kemenag siapkan kurikulum pendidikan agama, serta 152 guru dan tenaga pendidik. Ada dua madrasah unggulan yang terpilih sebagai Sekolah Garuda Transformasi, yaitu Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) Gorontalo dan Ogan Komering Ilir (Sumsel).

"Selain itu, ada 1.414 madrasah yang direvitalisasi dalam PHTC Presiden Prabowo. Buah dari upaya Kemenag memajukan pendidikan agama dan keagamaan menampakkan hasil," tambah Nasaruddin Umar.

Sumber: Antarasinpo

Editor: Kiswondari
Komentar: