Pemerintah Disebut Masih Lakukan Penghitungan Rencana Renovasi Bangunan Pesantren

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Rabu, 22 Oktober 2025 | 20:48 WIB
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi berbincang dengan wartawan Istana Kepresidenan di ruang Wartawan.  (Beritanasional.com/Oke Atmaja)
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi berbincang dengan wartawan Istana Kepresidenan di ruang Wartawan. (Beritanasional.com/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com -  Pemerintah masih mengkaji kemungkinan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk mendukung renovasi bangunan pondok pesantren (ponpes) dengan pertimbangan utama kemampuan keuangan negara. Pernyataan ini disampaikan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi di Jakarta.

"Tentu kita melihat kemampuan dari keuangan negara ya, dalam hal ini APBN, manakala yang berkenaan dengan proses-proses pembangunan itu akan dibebankan kepada APBN," ujarnya, Rabu (22/10/2025).

Pemerintah jelas dia  akan terlebih dahulu menghitung dan menginventarisasi bersama untuk menentukan pondok pesantren yang berpotensi menerima dukungan anggaran.

Penghitungan tersebut akan dilakukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren di bawah Kementerian Agama yang pembentukannya telah disetujui Presiden Prabowo Subianto.

"Nanti dengan dibentuknya Ditjen Pondok Pesantren nanti akan coba kita hitung bersama-sama dan kita inventarisasi bersama-sama mana yang secara status itu memungkinkan," kata dia.

Ia juga menyampaikan kepastian renovasi dilakukan kepada seluruh pesantren atau hanya pesantren, hal tersebut masih dalam proses penghitungan.

"Justru itu yang sedang nanti kita identifikasi, kita verifikasi, kita lihat datanya"

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum mulai melaksanakan program pelatihan bagi para santri di berbagai pondok pesantren agar memiliki pengetahuan dasar di bidang bangunan, konstruksi, dan teknik sipil.

Pelatihan itu bertujuan agar para santri dapat berperan aktif dalam pembangunan maupun renovasi fasilitas di lingkungan pesantren masing-masing.

Pemerintah berharap ke depan akan ada lebih banyak santri yang memiliki keterampilan teknis dalam mendirikan bangunan sesuai standar keamanan.

"Harapannya ketika ada proses-proses pembangunan di setiap pondok pesantren masing-masing, ada beberapa santri yang memiliki keilmuan dalam hal pendirian bangunan-bangunan," tukasnya. (Antara)sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: