Hujan Ekstrem Sering Terpa Wilayah Barat Indonesia, Ini Kata Peneliti BRIN

Oleh: Tarmizi Hamdi
Kamis, 04 April 2024 | 20:30 WIB
Ilustrasi cuaca ekstrem. (Foto: Freepik)
Ilustrasi cuaca ekstrem. (Foto: Freepik)

Beritanasional.com - Hujan ekstrem akhir-akhir ini cenderung menerpa wilayah barat Indonesia, termasuk Jakarta.

Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Eddy Hermawan mengungkap penyebab fenomena tersebut terjadi hanya di wilayah barat.

Dia mengatakan pertemuan massa uap air dari selatan dan utara ditambah Indian Ocean Dipole (IOD) yang menuju fase negatif menyebabkan hujan sering muncul pada kawasan barat Indonesia.

"Posisi matahari sudah bergeser meninggalkan ekuator, artinya pusat tekanan rendah sudah mulai bergeser. Dampaknya uap air dari wilayah selatan sudah mulai masuk dan uap air dari arah utara juga masih kuat," kata Eddy yang dikutip dari Antara pada Kamis (4/4).

Dia menuturkan massa uap air dari Samudera Hindia yang luas (selatan Indonesia) dan massa uap air dari Pantai Utara Jawa (Pantura) serta sebagian Asia (utara Indonesia) bertemu pada kawasan Jawa Barat bagian barat.

Dua pertemuan massa uap air itulah yang membuat wilayah sekitarnya menjadi basah karena hujan.

Meski kedua massa uap air tersebut bertemu, kata Eddy, fenomena itu tidak membentuk pusaran angin.

"Apakah (hujan) hanya Jakarta? Tidak, karena sebagian besar itu tampaknya Sumatera Selatan hingga Sumatera bagian tengah, termasuk Padang, Pekanbaru, Padang Sidempuan, masih basah terutama Palembang dan Bandar Lampung," ujarnya.

Selain pertemuan dua massa udara dari selatan dan utara, nilai IOD yang sudah memasuki fase normal atau negatif perkuat fenomena hujan di Indonesia.

Eddy memandang tidak ada pengaruh El-Nino dan La-Nina. Hujan yang terjadi murni perpaduan antara nilai IOD yang mulai menuju fase negatif dan uap air.

"Intinya adalah kawasan kita merupakan daerah pusat tekanan rendah, sehingga banyak uap air yang masuk," ucap peneliti ahli utama BRIN itu.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: