Di Sidang MK, Sri Mulyani Sebut Instrumen APBN Dikelola dengan Kredibel dan Sehat

Oleh: Ahda Bayhaqi
Jumat, 05 April 2024 | 11:55 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat di sidang MK. (Foto/Tangakapan layan YouTube MK).
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat di sidang MK. (Foto/Tangakapan layan YouTube MK).

BeritaNasional.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, Indonesia mampu menjaga instrumen APBN secara kredibel dan sehat. Karena kalau tidak, akan mencontoh negara-negara yang mengalami krisis akibat pengelolaan APBN yang buruk.

"Telah banyak contoh negara-negara yang mengalami krisis ekonomi, sosial, dan bahkan politik akibat pengelolaan APBN yg buruk. Alhamdulillah Indonesia mampu menjaga instrumen APBN tetap secara kredibel dan sehat. Ini prestasi yang harus terus dijaga," ujar Sri saat sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi, Jumat (5/4/2024).

Sri mengaku bersyukur diberikan kesempatan menjelaskan mengenai APBN dalam sidang PHPU di MK. Untuk merawat nalar publik menjelaskan dan bagaimana APBN menjadi sarana gotong royong anak bangsa.

"Forum di MK yang mulia ini kami percayai menjadi salah satu cara merawat nalar publik dengan menjelaskan dan mendiskusikan bagaimana APBN mjd sarana gotong royong anak bangsa, di mana yang mampu berkontribusi lebih besar dan yang tidak mampu perlu dibantu," ujarnya.

Kata Sri, melalui belanja APBN, termasuk subsidi, bantuan sosial, dan jaminan sosial, negara hadir untuk membawa kesejahteraan kepada rakyatnya.

"Melalui belanja publik, termasuk subsidi, bansos, dan jaminan sosial, negara hadir menjalankan mandat merawat kehidupan bersama yang diharapkan menuju kesejahteraan yang berkeadilan," ujarnya.

"Melampaui aneka perbedaan yang menjadi khittah bangsa, APBN kita harapkan menjadi sarana bagi segenap elemen bangsa untuk berpartisipasi dan berkontribusi. Kiranya melalui proses politik yang selama ini dijaga secara terbuka, transparan, dan akuntabel, APBN harus terus kita jaga sebagai fondasi dan sekaligus modal politik bangsa Indonesia mencapai tujuan bernegara," pungkasnya.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: