Israel Pakai AI untuk Kumpulkan Target Serangan di Gaza

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Rabu, 17 April 2024 | 06:00 WIB
Ilustrasi Israel pakai AI untuk kumpulkan target di Gaza (Foto/Freepik)
Ilustrasi Israel pakai AI untuk kumpulkan target di Gaza (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Rupanya militer Israel menggunakan AI atau kecerdasan buatan untuk menjadikan ribuan warga Palestina sebagai target potensial serangan di Jalur Gaza. Hal ini diungkap oleh sebuah penyelidikan terbaru.

Sistem AI, yang disebut Lavender, dirancang untuk menandai semua tersangka anggota sayap bersenjata kelompok Palestina: Hamas dan Jihad Islam, sebagai target pengeboman.

Sebanyak 37.000 pria Palestina dan rumah mereka terdaftar oleh Lavender sebagai target potensial serangan, menurut enam petugas intelijen Israel, yang telah terlibat dalam program penggunaan AI untuk menghasilkan target pembunuhan. Lavender sendiri dikembangkan oleh divisi intelijen elit tentara Israel, Unit 8200.

“Ada sejumlah (pengeboman) yang tidak masuk akal dalam operasi ini,” kata B, seorang perwira intelijen senior, mengatakan kepada majalah Israel-Palestina +972 Magazine dan media berbahasa Ibrani Local Call.

“Ini tidak ada bandingannya, dalam ingatan saya. Dan saya lebih percaya pada mekanisme statistik dibandingkan seorang tentara yang kehilangan temannya dua hari lalu,” kata sumber yang nama panjangnya disembunyikan itu.

“Mesin melakukannya tanpa perasaan. Dan itu membuatnya lebih mudah,” tambah B.

Menurut sumber intelijen, daftar pembunuhan Lavender telah mendapat persetujuan luas dari militer Israel, tanpa perlu memeriksa data mentah secara menyeluruh.

Dikutip dari Anadolu, sebuah sumber mengatakan, perwira militer hanya akan memberikan waktu “20 detik” pada setiap sasaran sebelum mengizinkan serangan udara, meskipun sistem AI membuat “kesalahan” pada sekitar 10 persen kasus.

Hasilnya, lebih dari 33.000 warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak atau orang-orang yang tidak terlibat dalam pertempuran, musnah dalam serangan gencar Israel.

Menurut dua sumber, pada minggu-minggu awal perang Israel di Gaza, pasukan Israel diizinkan membunuh 15-20 warga sipil selama serangan udara terhadap sasaran-sasaran tingkat rendah.

Serangan terhadap sasaran tersebut dilakukan dengan menggunakan amunisi terarah yang dikenal sebagai “bom bodoh”, yang dapat menghancurkan seluruh bangunan dan menimbulkan banyak korban jiwa.

“Anda tentu tidak ingin menyia-nyiakan bom yang mahal untuk orang-orang yang tidak penting – bom ini sangat mahal bagi negara dan terdapat kekurangan (bom-bom tersebut),” kata C., seorang perwira intelijen lainnya.

Sumber lain mengatakan bahwa mereka secara pribadi telah mengizinkan pengeboman “ratusan” rumah tersangka agen junior yang ditandai oleh Lavender.
 

 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: