Starlink jalani uji coba pada Mei 2024 di IKN

Starlink Masuk Indonesia, Ini Cara Ideal agar Persaingan Usaha Tetap Sehat

Oleh: Imantoko Kurniadi
Selasa, 16 April 2024 | 15:59 WIB
Starlink bakal uji coba Mei 2024 di IKN. (Foto/Starlink)
Starlink bakal uji coba Mei 2024 di IKN. (Foto/Starlink)

BeritaNasional.com - Indonesia bakal mendapat layanan internet berbasis internet dari Starlink, yang bakal diperkirakan jalani uji coba Mei, dan mulai tersedia di ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 17 Agustus 2024 mendatang.

Dan yang jadi pertanyaan, seperti apa level of playing field industri telekomunikasi kedepan?

Mengingat sebelumnya Starlink hanya menyasar sektor business to business (B2B), melalui kerjasama Telkomsat dan Smartfren. 

Lalu Kini mereka juga akan membidik business to consumer (B2C) usai mengikuti regulasi yang ada dan berlaku di Indonesia, melalui Uji Laik Operasi (ULO).

Dihubungi BeritaNasional.com, pengamat telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Ian Joseph Matheus Edward, menilai jika Starlink yang sampai menawarkan layanan mobile internet berbasis satelit, membuka pintu persaingan dengan operator seluler. 

"Apalagi jika tawarannya akses internet unlimited," kata Ian, Selasa (16/4/2024).

Menurutnya untuk menjamin persaingan yang sehat di industri telekomunikasi, kerjasama  B2C bisa dimanfaatkan untuk layanan internet yang mencakup daerah yang belum terjangkau oleh operator eksisting.

"Untuk yang telah terjangkau oleh operator eksisting, akan menjadi komplementer atau tambahan. Jika B2B maka Internet Service Provider (ISP) sebagai perluasan Starlink dapat menawarkan layanan untuk wilayah yang lebih luas," katanya.

Secara posisi, operator eksisting bisa menjadi salah satu distributor atau agen Starlink untuk distribusi jika B2C. 

"Ataupun bekerjasama B2B sebagai salah satu alternatif backhaul untuk perluasan daerah, untuk operator yang sudah menjalankan layanan Fixed Mobile Convergence (FMC). Karena backbone optik dengan akses optik, wireless FWA ataupun mobile wireless, tidak akan menjadi masalah karena Service Level Agreement atau SLA-FMC akan lebih baik," jelas Ian yang juga Dosen ITB itu. 

"Yang jadi permasalahan ialah dengan ISP yang menawarkan FUP akan bersaing ketat oleh Starlink jika menawarkan unlimited akses," katanya lagi.

Tidak dipungkiri untuk wilayah Indonesia yang luas dengan akses jaringan yang belum merata secara utuh, solusi tercepat dan murah untuk dapat menjangkau seluruh wilayah adalah melalui satelit. 

Tetapi Ian mencatat, jika sudah ada backbone optik yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia, "Maka starlink akan sebagai komplementer pelengkap jaringan backhaul ataupun akses," tandasnya.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, menjelaskan Starlink bakal melakukan uji coba di IKN.

Selain itu, Menkominfo juga memastikan bakal menjami level of playing field industri telekomunikasi berjalan sehat.

"Starlink melakukan uji coba di IKN. Nanti kita tunggu saja, pokoknya semua level of playing field-nya sama, kita fair. Kita memberikan kesempatan kepada mereka untuk ikut tapi harus memenuhi semua regulasi yang ada dan berlaku di Indonesia," tutur Budi di acara Halal Bihalal di Gedung Kementerian Kominfo, Selasa (16/4/2024).sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: