Ini Penyebab Melemahnya Rupiah terhadap Dolar AS

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Rabu, 17 April 2024 | 05:00 WIB
Pelemahan rupiah terhadap dolar AS (Foto/Pixabay)
Pelemahan rupiah terhadap dolar AS (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Akhir-akhir ini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah. Rupanya nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS akibat dari rilis angka penjualan ritel AS yang lebih baik dari perkiraan. Kurs rupiah ditutup merosot 328 poin atau 2,07 persen menjadi Rp16.176 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 5 April 2024 sebesar Rp15.848 per dolar AS.

"Pelemahan rupiah kali ini tertekan oleh penguatan yang terjadi pada kinerja indeks dolar AS, imbas dari rilis angka penjualan ritel Amerika Serikat yang lebih baik dari perkiraan," kata analis ICDX Taufan Dimas Hareva, Selasa (16/4/2024).

Taufan menjelaskan, data penjualan ritel AS yang lebih kuat itu memperkuat ekspektasi bahwa bank sentral AS atau Federal Reserve (Fed) dapat mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lama.

Data makro ekonomi AS melaporkan penjualan ritel secara bulanan tumbuh kuat sebesar 0,7 persen dari ekspektasi 0,3 persen. Pada Februari, data penjualan ritel naik 0,9 persen, direvisi naik dari 0,6 persen.

Data penjualan ritel adalah salah satu indikator utama belanja konsumen, yang mencakup lebih dari dua pertiga perekonomian AS. Belanja rumah tangga yang lebih tinggi menunjukkan prospek inflasi yang sulit.

Dikutip dari Antara, angka-angka tersebut menyoroti prospek perekonomian AS yang kuat dan mendukung pandangan bahwa The Fed harus mempertahankan suku bunga pada tingkat tinggi untuk waktu yang lebih lama. Hal ini mendasari kenaikan mata uang dolar AS.

Di samping itu, para pejabat The Fed telah menegaskan kembali perlunya mempertahankan suku bunga lebih tinggi sampai mereka yakin bahwa inflasi akan kembali ke tingkat yang diinginkan yaitu 2 persen.

Presiden Bank Fed San Francisco Mary Daly mengatakan pada Jumat bahwa sama sekali tidak ada urgensi untuk mulai menurunkan suku bunga. Daly menambahkan, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan inflasi kembali ke tingkat yang diinginkan yaitu 2 persen.

Dikutip dari Antara, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa turun ke level Rp16.176 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.873 per dolar AS.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: