Parah! Bendera Palestina Dilarang Dipajang Dalam Eurovision Song Contest

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Sabtu, 04 Mei 2024 | 16:44 WIB
Ilustrasi bendera Palestina (Foto/Pixabay)
Ilustrasi bendera Palestina (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Persatuan Penyiaran Eropa (EBU) menyatakan melarang bendera Palestina dan simbol-simbol pro-Palestina dalam ajang Eurovision Song Contest yang berlangsung pekan depan di Malmo, Swedia, menurut Anadolu.

EBU selaku penyelenggara kontes lagu internasional yang telah digelar setiap tahunnya sejak 1956, kecuali ketika pandemi pada 2020, menyatakan bahwa mereka yang akan mencoba memasuki Malmo Arena dengan membawa bendera Palestina atau spanduk berisi pesan politik akan dihentikan dan atribut tersebut akan disingkirkan.

Pengumuman tersebut, seperti dilaporkan surat kabar Göteborgs-Posten, disampaikan di tengah meningkatnya ketegangan seputar partisipasi Israel dalam kompetisi lagu itu.

Kelompok-kelompok pro-Palestina dikabarkan akan menggelar protes besar-besaran di kota tuan rumah ajang itu bersamaan dengan kontes tersebut.

Dikutip dari Antara, Sabtu (4/5/2024), Juru bicara kepolisian Malmo, Nils Norling, mengatakan, otoritas setempat memperkirakan 100.000 pendemo akan datang ke kota tersebut.

Lebih dari 20.000 juga akan datang dari berbagai negara di Eropa ke Malmo untuk memprotes keikutsertaan Israel dalam kompetisi musik itu.

Gerakan Palestine Network juga telah menggalang dukungan untuk melakukan demonstrasi dan aktivitas budaya lainnya di Malmo selama pekan Eurovision, lapor media penyiaran nasional SVT Nyheter.

"Kami merencanakan dua demonstrasi besar dan damai pada 9 dan 11 Mei di Malmo. Kami berharap banyak orang datang dari Denmark untuk berparstisipasi," kata Per-Olof Karlsson, salah satu penyelenggara unjuk rasa.

Ketika ditanya mengapa protes itu penting dilakukan, ia berkata: "Karena Israel harus dikeluarkan dari Eurovision seperti yang mereka lakukan terhadap Rusia."

Pasalnya, Israel telah menewaskan 34.600 warga Palestina di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dalam serangannya ke daerah kantong Palestina itu sejak Oktober lalu.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: