Bertemu Sekjen OECD, Presiden Jokowi Bahas Kelanjutan Indonesia Jadi Anggota

Oleh: Lydia Fransisca
Selasa, 28 Mei 2024 | 18:44 WIB
Presiden Joko Widodo menerima Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD), Mathias Cormann. (Foto/BPMI)
Presiden Joko Widodo menerima Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD), Mathias Cormann. (Foto/BPMI)

BeritaNasional.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Mathias Cormann di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Selasa (28/05/2024) siang. 

Dalam pertemuan ini, Presiden Jokowi membahas kelanjutan proses Indonesia untuk menjadi anggota penuh OECD.

“Pertemuan hari ini adalah pertemuan kedua antara Bapak Presiden Joko Widodo dengan Sekretaris Jenderal OECD Cormann terkait dengan proses aksesi Indonesia, yang pertama pertemuan di bulan Agustus 2023," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan resminya.

"Dan tujuan pertemuan ini adalah untuk memberikan informasi terkini terkait update mengenai proses aksesi dan langkah-langkah yang harus diambil atau perlu diambil oleh pemerintah Indonesia,” tambahnya. 

Untuk menjadi anggota penuh, Airlangga mengungkapkan bahwa Jokowi telah menerbitkan Keppres Nomor 17 Tahun 2024 tentang Pembentukan Tim Nasional Persiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia dalam OECD.

Dalam aturan tersebut, Tim Nasional OECD terdiri atas pengarah, pelaksana, dan sekretariat. Tim itu dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, dibantu oleh Menteri Keuangan dan Menteri Luar Negeri. Berdasarkan arahan Presiden, tim ini berkomitmen untuk mewujudkan keanggotaan penuh Indonesia dalam waktu tiga tahun.

“Tadi disampaikan oleh Bapak Presiden bahwa kita akan membentuk tim untuk itu dan juga akan mendorong bahwa aksesi OECD ini terintegrasi dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Indonesia,” ujar Airlangga.

Airlangga juga memastikan bahwa Indonesia akan melakukan hal-hal yang diperlukan dalam meraih keanggotaan penuh OECD, termasuk membuat initial memorandum dalam waktu 250 hari ke depan.

Lebih lanjut, Airlangga menyebut OECD akan melakukan survei terhadap kondisi ekonomi Indonesia. Hal itu dilakukan dalam rangka meningkatkan kapasitas investasi di Indonesia sehingga dapat setara dengan negara-negara yang sudah tergabung dalam OECD.

“Ini salah satu bentuk daripada support OECD terhadap bagaimana meningkatkan iklim investasi dan bagaimana Indonesia menjadi negara yang setara dengan negara-negara OECD di dalam pengembangan regulasi sehingga investor akan nyaman untuk menambah investasi di Indonesia,” tandasnya.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: