Rusia, China dan Iran Dukung Kesepakatan Nuklir
BeritaNasional.com - Rusia, China dan Iran mendukung Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) dan yakin bahwa ketentuan-ketentuannya masih berlaku. Ketiga negara tersebut memberikan pernyataan bersama pada Selasa (4/6/2024).
Pernyataan bersama itu menyebutkan bahwa ketiga negara tersebut secara konsisten memberikan dukungan kuat terhadap Rencana Aksi Komprehensif Bersama (Joint Comprehensive Plant of Action/JCPOA).
"Dukungan kami atas perjanjian nuklir ini tidak berubah sejak 2018, ketika AS secara ilegal dan sepihak menarik diri dari perjanjian nuklir tersebut. dan penerapan sanksi ilegal sepihak serta penerapan kebijakan tekanan maksimum terhadap Iran menjadi titik balik perjanjian ini," menurut pernyataan bersama ketiga negara, seperti dikutip kantor berita Tasnim.
Ini adalah saat yang tepat bagi Barat untuk menunjukkan kemauan politik dan mengambil langkah-langkah untuk memulihkan kesepakatan tersebut, kata pernyataan bersama tersebut.
"Republik Rakyat China, Republik Islam Iran dan Federasi Rusia yakin bahwa sudah waktunya bagi negara-negara Barat untuk menunjukkan kemauan politik, menahan diri dari siklus eskalasi yang tiada akhir. Selain itu juga mengambil langkah yang diperlukan untuk memulihkan JCPOA," bunyi pernyataan tersebut.
Mereka juga menyampaikan bahwa peluang untuk melakukan hal tersebut masih ada dan menambahkan bahwa China, Iran dan Rusia siap melakukannya.
Ketiga negara tersebut mengenang bahwa mereka telah melakukan segala upaya untuk memulihkan perjanjian nuklir dan menyesalkan bahwa negara-negara Barat yang menjadi anggota perjanjian tersebut telah memilih pendekatan yang berbeda meski mereka telah membuat janji.
Dikutip dari Antara, pernyataan tersebut lebih lanjut mengatakan, China, Iran dan Rusia percaya bahwa ketentuan JCPOA masih berlaku, bahwa implementasi penuh dari perjanjian nuklir saat ini dapat menghilangkan sebagian besar pertanyaan mengenai program nuklir damai Teheran.
Mereka juga percaya bahwa dengan ketentuan JCPOA yang masih berlaku, Sekretariat Badan Energi Atom Internasional (IAEA) akan memiliki instrumen pemantauan yang lebih luas.
Selain itu, "kesepakatan nuklir yang diterapkan sepenuhnya akan berfungsi sebagai instrumen untuk membatasi dan mengurangi ketegangan," kata ketiga negara tersebut dalam pernyataannya.
5 bulan yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu