Cegah Dampak El Nino, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Pulau Jawa

Oleh: Lydia Fransisca
Selasa, 11 Juni 2024 | 12:31 WIB
Teknologi modifikasi cuaca. (Foto/Foto BNPB).
Teknologi modifikasi cuaca. (Foto/Foto BNPB).

BeritaNasional.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) di Pulau Jawa untuk Juni 2024.

TMC ini dilakukan bersama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, operasi TMC ini dilakukan untuk mengisi 43 bendungan di Pulau Jawa. Sebab, terjadi penurunan daya tampung akibat El Nino.

Adapun pelaksanaan TMC dibagi menjadi tiga posko, yakni Posko 2 di Bandung untuk delapan bendungan, Posko 3 di Solo untuk 23 bendungan dan Posko 4 di Malang untuk 12 bendungan.

“Teknologi modifikasi cuaca yang sering dilakukan oleh BMKG juga bertujuan untuk mengisi bendungan dan mengurangi risiko hujan atau banjir di berbagai tempat.  Dengan teknologi modifikasi cuaca kita bisa memonitor berapa kubik air yang kita dapat,” kata Basuki dalam keterangannya, Senin (10/6/2024).

Basuki menjelaskan, El Nino mengakibatkan volume tampungan bendungan di Pulau Jawa berkurang sekitar 19 persen atau setara dengan 981,5 juta meter kubik air.

Hal itu berpotensi membuat pasokan air untuk irigasi berkurang mengingat harus terus mengaliri air pada musim tanam. 

Melalui TMC ini, lanjut Basuki, diharapkan dapat mengatasi defisit volume tampungan dan memastikan ketersediaan air selama Masa Tanam II sehingga petani tetap bisa panen dan rencana layanan irigasi untuk Masa Tanam III dapat ditingkatkan.

"TMC direncanakan dilakukan dengan 1-3 sorti (penerbangan) per hari, menggunakan 800 kg garam food grade dalam setiap penyemaian. Garam food grade digunakan supaya tidak mencemari lingkungan," ujar Basuki.

Di kesempatan yang sama, Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Ditjen SDA Adek Rizaldi mengatakan bahwa TMC merupakan upayanya untuk memitigasi dampak musim kemarau yang merupakan bagian dalam pengelolaan sumber daya air.

"Kegiatan TMC telah dilaksanakan sejak tanggal 01-05 Juni 2024 dengan hasil terjadi hujan di sekitar 22 Bendungan dari target 43 Bendungan, yaitu Bendungan Jatiluhur, Kedung Ombo, Wadaslintang, Logung, Gembong, Sanggeh, Cipancuh, Bolang, Banyukuwung, Panohan, Grawang, Randugunting, Gunung Rowo, Gondang Lamongan, Prijetan, Telaga Ngebel, Rancabereum, Malahayu, Lodan, Cacaban, ⁠Wonorejo dan ⁠Pacal," tutupnya.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: