Muhadjir Sebut Penanganan Judi Online Lebih Pelik Dibanding TPPO

Oleh: Lydia Fransisca
Rabu, 19 Juni 2024 | 16:34 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy. (BeritaNasional/Elvis)
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy. (BeritaNasional/Elvis)

BeritaNasional.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menilai, penanganan persoalan judi online (judol) lebih rumit dibandingkan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Sebab, lanjut Muhadjir, menangani pelaku judol harus dilakukan secara preventif atau pencegahan. Sedangkan, TPPO penanganannya dilakukan usai terjadi peristiwa tersebut.

"Memang ini lebih pelik dibanding penanganan TPPO. Saya menganalogikan dengan korban TPPO. Korban TPPO ini kan sudah jalan, berdasarkan catatan kita jumlahnya kan cukup besar," kata Muhadjir kepada wartawan di Kantor Kementerian PMK, Jakarta Pusat, Rabu (19/6/2024).

"Itu yang mereka yang di luar negeri setelah ketahuan di mana dia tinggalnya kemudian kita angkut di sini. Kemudian kita taruh, ditempatkan di balai-balai pelatihan bersama Bu Menaker di balai latihan kerja kemudian di balai keterampilan Kemensos," tambahnya.

Muhadjir berujar, langkah pemberantasan judi online yang paling penting adalah pencegahan. Pencegahan ini harus digalakkan mulai dari penyedia judol hingga pelakunya.

"Yang penting itu pemberantasan dan pencegahan. Mulai dari pemain, penyedia portal, karena ada situs dan macam-macamnya," ujar Muhadjir.

Selain itu, pencegahan juga harus dilakukan dengan bekerja sama bersama negara-negara lain. Pasalnya, bandar judi online berada di luar negeri.

"Kemudian tetap saja bandar. Bandar itu sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak Presiden, itu sebagian besar ada di luar negeri. Kerja sama interpol, kerja sama antarnegara, kerja sama antar-kementerian luar negeri itu lebih penting," tandasnya.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: