NU Ungkap Awal Muharam 1446 Hijriah Ternyata Besok, Bukan Hari Ini

Oleh: Tarmizi Hamdi
Minggu, 07 Juli 2024 | 13:44 WIB
Ilustrasi tim pantau hilal. (Foto/Kemenag.go.id)
Ilustrasi tim pantau hilal. (Foto/Kemenag.go.id)

BeritaNasional.com - Salah satu organisasi masyarakat (ormas) Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama, mengumumkan bahwa awal Muharam 1446 hijriah pada besok hari, yaitu Senin (8/7) atau dimulai Minggu malam (7/7). 

Keputusan tersebut sebagaimana tertulis dalam Pengumuman Nomor : 045l6/LF–PBNU/VII/2024 yang dikeluarkan pada Sabtu (6/7/2024) yang dikutip dari laman NU Online.

Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) menjelaskan keputusan didasarkan pada hasil istikmal bahwa tidak ada yang melaporkan melihat hilal 1 Muharam 1446 H pada Sabtu. 

"Telah dilaporkan penyelenggaraan rukyatul hilal pada Sabtu Wage, 29 Dzulhijjah 1445 H / 6 Juli 2024 M. Laporan lokasi yang menyelenggarakan rukyatul hilal pada saat ini terlampir. Semua lokasi tidak melihat hilal," tulis pengumuman itu.

Pihaknya meminta seluruh jajaran Lembaga Falakiyah PWNU dan PCNU se-Indonesia untuk menyampaikan kabar tersebut. 

"Diharapkan bertindak aktif untuk menyebarluaskan pengumuman awal bulan Muharram 1446 H ini kepada warga Nahdlatul Ulama, khususnya jajaran pengurus di wilayah/cabangnya masing-masing," lanjut pengumuman tersebut.

Sebagai informasi, hilal akhir Dzulhijjah 1445 H atau bertepatan dengan Sabtu Wage, Juli 2024 M adalah 4 derajat 10 menit 04 detik dengan elongasi 7 derajat 43 menit 48 detik dan lama hilal di atas ufuk 20 menit 25 detik. Sementara ijtima (konjungsi) terjadi pada Sabtu Wage 6 Juli 2024 M pukul 05:56:58 WIB.

Sementara itu, letak hilal berada pada 27 derajat 33 menit 14 detik utara titik barat dengan kedudukannya pada 4 derajat 54 menit 33 detik utara Matahari dan keadaannya miring ke utara. 

Letak Matahari sendiri saat terbenam pada 22 derajat 38 menit 41 detik utara titik barat. Hal ini berdasarkan markaz Jakarta Gedung PBNU Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat (koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT). 

Penghitungan ini dilakukan dengan metode falak (hisab) tahqiqi tadqiki ashri kontemporer khas Nahdlatul Ulama.  Adapun parameter hilal terkecil itu terdapat di Kota Merauke, Provinsi Papua Selatan. Ketinggian hilal di sana mencapai 2 derajat 56 menit dan elongasi hilal hakiki 6 derajat 54 menit, serta lama hilal di atas ufuk 14 menit 42 detik. 

Sementara tinggi hilal terbesar terjadi di Kota Lhoknga, Provinsi Aceh. Ketinggian hilal di sana mencapai 5 derajat 33 menit, elongasi hilal hakiki 8 derajat 09 menit, dan lama hilal di atas ufuk 25 menit 46 detik. 

Data di atas menunjukkan hilal sudah berada di atas ufuk dan sudah memenuhi kriteria imkanur rukyah (Kecuali Merauke). Pasalnya, tinggi hilal sudah melebih 3 derajat dan elongasi sudah lebih dari 6,4 derajat.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) Muhammad Ma’rufin Sudibyo menjelaskan, jika hilal terlihat dan sahih, 1 Muharram 1446 H akan jatuh pada Ahad, 7 Juli 2024 M.

Namun, jika hilal tidak terlihat, umur bulan Dzulhijjah akan digenapkan dan 1 Muharram akan bertepatan dengan Senin, 8 Juli 2024 M.

“Apabila hilal terlihat dan sahih, maka 1 Muharram 1445 H akan bertepatan dengan Ahad, 7 Juli 2024,” terang Ma’rufin kepada NU Online, Jumat (5/7/2024).sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: